Saturday, May 29, 2010

Panduan Kemuslimahan GAMUS IM Telkom 2009 - 2010


Innalillahi wa inna ilaihi raji'uun.. Tahun ini saya mendapat amanah sebagai Pengurus Inti sekaligus sebagai Kepala Muslimah. Kenapa saya katakan "sekaligus" karena di GAMUS IM Telkom seorang Kepala Muslimah belum tentu adalah Pengurus Inti dan Pengurus Inti itu sendiri bisa menjelma/menduduki posisi jabatan struktural apapun, bahkan sebagai Kepala Divisi sekalipun. Jadi bisa dikatakan kami memiliki jabatan struktural dan jabatan fungsional yang berbeda.

Sebelum saya menjelaskan mengenai Kemuslimahan itu sendiri, saya ingin menjelaskan terlebih dahulu mengenai Kepala Muslimah. Kepala Muslimah atau yang lebih sering disebut Ketua Keputrian (Ka.Put) pada hakikatnya memiliki pengertian dan konsep yang sama. Yang membedakan hanyalah terdapat pada penggunaan istilah di Lembaga Dakwah Kampus masing-masing. Awal mula digunakannya istilah Kepala Muslimah pada GAMUS IM Telkom adalah karena keputrian itu identik dengan kegiatan kajian yang dilakukan tiap hari Jum’at. Sementara kegiatan dan inti dari Kemuslimahan itu sendiri tidak berhenti sampai di situ, melainkan ada buletin, komunitas, dan peran sebagai penggerak dakwah dari segi kemuslimahan dalam organisasi. Selanjutnya, istilah tersebut digunakan sesuai dengan istilah yang disepakati.
Kepala Muslimah GAMUS IM Telkom memiliki job description sebagai berikut:
1. Representasi dari Presiden
Jika Presiden GAMUS bertanggung jawab dalam memimpin organisasi secara keseluruhan, maka seorang Kepala Muslimah berfungsi untuk membantunya memimpin/membina organisasi dari segi kemuslimahan dan ia juga berperan ibu negara dalam sebuah pemerintahan/kepengurusan atau sebagai ibu rumah tangga dalam sebuah rumah tangga.
2. Meningkatkan Kualitas dan Kinerja Kegiatan Muslimah Khususnya Keputrian
Seorang Kepala Muslimah bertugas dalam membina dan memberi arahan kepada para pengurus Kemuslimahan sehingga ia dapat memastikan bahwa kinerja yang diberikan oleh timnya adalah yang terbaik.
3. Bertanggung Jawab atas Pencapaian Visi dan Misi Program Kerja Kemuslimahan Organisasi
Seorang Kepala Muslimah bertanggung jawab atas diterimanya pesan serta esensi dari visi-misi dan tujuan dari nilai-nilai Kemuslimahan oleh para pengurus Kemuslimahan khususnya dan para anggota organisasi pada umumnya, yang kemudian pemahaman lah yang akan menjadi landasan dan membawa para pengurus kepada pencapaian perogram kerja.
4. Bersama Presiden Menjaga Kestabilan Organisasi dengan Mengakomodasi Kebutuhan Organisasi
Hal ini sebagaimana yang telah dijelaskan pada poin (1). Selanjutnya akan dijelaskan pada bagian “Peran Kemuslimahan”.
5. Mengkoordinir Pengurus Muslimah di Tiap-Tiap Fakultas
6. Memegang Kendali Penuh Kegiatan Rutin seperti Rapat Koordinasi Kepurtian
7. Menjadi Motivator bagi Para Muslimah GAMUS IM Telkom
8. Menjadi Suri Tauladan bagi Muslimah GAMUS IM Telkom

Visi (Jargon Kepengurusan)
Menciptakan Generasi Muslimah Unggul “Lead The World with Your Faith” Sebagaimana teori dalam ilmu Leadership bahwa sebuah visi bersifat dinamis dan dapat saja berubah. Visi tersebut lah yang akan menjadi guide line dalam sebuah pencapaian tujuan. Dalam kepengurusan Kemuslimahan GAMUS 2009 – 2010, kami menggunakan “Lead The World with Your Faith” sebagai jargon yang berarti “Pimpin lah Dunia dengan Keimanan Mu”. Hal ini mengandung dua unsur makna yang mendalam, yaitu “Pimpin lah Dunia” dan “dengan Keimanan”.

Tiap-tiap dari diri kita adalah pemimpin dan tiap-tiap dari kita pula akan dimintai pertanggungjawaban akan kepemimpinan kita di akhirat kelak. Sebagai orang yang diberikan amanah tentu kita bertanggung jawab untuk memimpin tim kita, sebagai seorang kakak kita bertugas untuk memimpin adik-adik kita, kelak ketika sudah berumah tangga pun kita akan memimpin anak-anak kita kelak, dan yang paling minim lagi adalah kita harus mampu memimpin diri kita sendiri, terlebih lagi dari hawa nafsu yang seringkali menjerumuskan. Dalam makna “Pimpin lah Dunia”, mendefinisikan langkah aktif Kemuslimahan dalam menggoreskan prestasi dalam dakwah. Senantiasa berinisiatif, berinovasi, bekerja sama, dan memberikan kinerja terbaik untuk perjuangan dakwah ini, tak peduli siapa dia dan apa jabatannya.

Kemudian unsur “dengan Keimanan” mendefinisikan apapun yang kita lakukan di dunia ini harus senantiasa disertai dengan keimanan. Segalanya hanya berujung kepada satu tujuan, yaitu Ridha Allah.

Misi
• Menciptakan muslimah yang berilmu, shalihah, tangguh, mandiri, dan berdaya guna
• Menciptakan barisan akhwat IM Telkom yang kokoh
• Meningkatkan semangat akhwat IM Telkom dalam amal kebaikan

Peran Kemuslimahan
Kemuslimahan sebagai penguat organisasi
Wanita memiliki jumlah populasi yang besar, sementara..menangani wanita membutuhkan cara khusus (tidak semudah laki-laki menggunakan logika). Jika laki-laki mudah mengatakan, “Ya udah lah, gitu aja dibuat ribet”..mungkin lain halnya jika itu dikatakan kepada para wanita yang notabene lebih condong menggunakan perasaan dan memberi perhatian pada hal detail dalam menghadapi masalah. Di sini lah peran Kemuslimahan dalam memberi pengertian kepada para muslimah mengenai sesuatu.

Kemuslimahan layaknya sebuah rumah tangga (ada suami dan ada istri), saling bekerja sama..bukan bekerja bersama-sama. Bukan juga berdiri sendiri (hanya sekedar mengurusi tentang proker Kemuslimahan, melainkan juga membantu berlangsungnya organisasi). Menjaga kestabilan organisasi dari segi Kemuslimahan.

Standar Operation Procedure (SOP) Kemuslimahan
Silabus Materi
• Kajian Muslimah (40%)
• Kreatifitas & lain-lain (30%)
• Pengetahuan Umum (30%)

- Publikasi tiap-tiap kegiatan keputrian dilakukan maksimal H-2 (Rabu)
- Rapat evaluasi dilaksanakan tiap 4 kali atau lebih pelaksanaan keputrian
- Penerbitan buletin Annisa dilakukan tiap sebulan sekali pada awal bulan
- Pengadaan pemateri Keputrian dari luar lingkungan IM Telkom harus dengan sepengetahuan Kepala Muslimah
- Segala bentuk undangan yang masuk atau keluar menyangkut perihal kemuslimahan, disampaikan terlebih dahulu kepada Kepala Muslimah sebelum dilakukan eksekusi dan pendelegasian
- Segala bentuk kesenian (tarik suara dan tarian) akhwat hanya boleh ditampilkan dalam acara-acara kemuslimahan, karena wanita itu indah dan keindahan wanita itu bukan lah untuk dipertontonkan oleh khalayak ramai

Rekomendasi Strategi
- Mendesain bentuk evaluasi yang unik dan menarik, hal ini agar tidak menimbulkan kejenuhan para pengurus - Untuk melakukan evaluasi, tidak harus menunggu rekan-rekan pengurus yang berhalangan, jika kehadiran mereka tidak terlalu strategis
- Jadwal pelaksanaan evaluasi diinformasikan kepada para pengurus jauh-jauh hari dari hari pelaksanaan
- Agenda evaluasi harus diketahui oleh para pengurus terlebih dahulu agar bahan-bahan evaluasi yang diperlukan dapat dipersiapkan
- Kekompakan antar akhwat harus tetap dijaga agar mudah melakukan koordinasi, komunikasi, dan tertanamnya rasa untuk tolong-menolong lillahi ta’ala
- Panitia pelaksana kegiatan Keputrian tidak harus terbatas pada pengurus Kemuslimahan saja - Perbanyak dan senantiasa menjaga shilaturrahim dengan Kemuslimahan kampus lain