Monday, January 28, 2008

Ikhlas Adalah Salah Satu Rahasia Amal Shalih


Oleh : Sulaiman

Ikhlas kata yang ringkas, ringan diucapkan namun berat untuk di praktekan.
Meski berat, ikhlas harus selalu hadir dalam segala amalan baik manusia.

Ada seorang salaf di zaman dahulu yang selalu pergi menunaikan ibadah haji setiap tahun dengan cara berjalan kaki. Ini merupakan kebiasaanya. Pada suatu malam ketika ia tidur ditempat peraduannya, ibunya meminta tolong agar ia mengambilkan segelas air. Namun ia merasa agak berat untuk bangun mengambilkan air. Kemudian ia kembali, ia teringat pada ibadah haji yang dilakukannya setiap bulan dengan berjalan kaki. Timbul pertanyaan di dalam hatinya, mengapa selama ini ia mengamalkan ajaran berat itu dengan mudah. Sementara, hanya untuk mengambilkan air untuk ibunya ia merasa berat. Kenapa? Ia bermuhasabah, dan kemudian menemukan bahwa yang membuat ia selalu bersemangat adalah pendangan dan pujian manusia. Sadarlah ia bahwa selama ini amalan kebaikannya tersuapi oleh syirik yang lembut. Belum sepenuhnya ikhlas karena Allah. Demikian sebuah riwayat yang disebutkan dalam kitab lathaiful ma’arif.
Ini menjadi gambaran bahwa keikhlasan begitu berat diraih. Seorang ulama salaf yang lain yaitu sufyan bin uyainah pun pernah berkisah, “Pernah suatu hari aku mengalami kekhusuan hati kemudian saya pun menangis. Lantas aku katakan pada diriku sendiri,” ‘Seandainya sebagian sahabat ku berada disini niscaya ia kan menangis bersamaku.’ kemudian aku tertidur dan bermimpi. dalam mimpi itu saya didatangi oleh seseorang, ia menendang kakiku dan berkata, ’Hai Sufyan ambillah pahalamu dari orang yang kamu suka ia melihatmu!’
TAPI HARUS
Meski berat, ikhlas adalah sesuatu yang harus selalu ada dalam setiap amalan kebajikan yang dilakukan. Artinya, seseorang wajib berjuang untuk meraih keikhlasan tersebut. Pentingnya masalah ikhlas sendiri bukan sesuatu yang ditawa-tawar lagi. Siapapun yang mentadaburi kitabullah akan menemukan begitu agungnya nilai keikhlasan ini. Bahkan secara ringkas bisa dikatakan bahwa agama tanpa keikhlasan’ salah satu buktinya adalah surat Az-Zummar ayat 23: “Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan padanya Ingatlah, hanya kepunyaan Allahlah agama yang bersih (dari syrik)"

Oleh karena itu, seberapa pun besarnya amalan yang dilakukan oleh seseorang, baik puasa, shalat, zakat, haji, bahkan jihad sekalipun jika tidak disertai dengan keikhlasan maka tak ada manfaatnya sama sekali. Amalan tersebut tidak akan pernah diterima oleh Allah. Karena amalan kebaikan hanya akan diterima oleh Allah bila memenuhi dua persyaratan, yaitu ikhlas dan benar sesuai dengan syariat.

AlQuranul Karim telah menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan amalan shalih adalah yang melengkapi tiga perkara. Disaat salah satu diantaranya kosong maka amalan tersebut tidak akan memberikan manfaat bagi pelakunya pada hari kiamat kelak. Salah satu dari ketiga perkara itu adalah: Ikhlas untuk mengharapkan wajah-Nya yang Maha Mulia. Sesuai dengan Firman Allah: “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembahkan Allah dengan memurnikan ke’taat kepadanya dalam menjalankan agama yang lurus,” ungkap oleh Syeikh Muhammad Amin asy syinqithi rahimahullah.

BESAR MANFAATNYA
Di saat ikhlas telah tertanam dalam jiwa ketika mengamalkan suatu kebajikan, dan ketaat ini murni hanya dalam rangka mencari wajah Allah maka akan diperoleh manfaat yang besar. Allah akan memberikan ganjaran yang ekstra besar kepada orang-orang yang ikhlas meskipun bilangannya sedikit. Ibnul Mubarak, seorang ulama salaf, memberikan petuah tentang hal ini. “Betapa banyak amal kecil ( sedikit, sederhana) menjadi besar dengan sebab niatnya (keikhlasannya). Dan betapa banyak amal yang besar (banyak) menjadi kecil nilainyan dengan sebab niat (karena tidak ikhlas ).”
TANPA IKHLAS PEDIH AZAB
Sebuah amalan tidak akan berguna disisi Allah tanpa disertai keikhlasan. Bahkan tidak berhenti disini saja. Orang yang tidak ikhlas dalam beramal terancam mendapatkan azab yang pedih dari Allah

Rasulullah SAW pernah bersabda: ”Barang siapa belajar ilmu yang seharusnya yang ia mengharapkan wajah Allah, kemudia ia belajar untuk mendapatkan sesuatu dari dunia, maka ia tidak akan mencium baunya surga pada hari kiamat.”(HR. Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ahmad)

Demikian pula dalam berbagai bentuk amalan yang lain termasuk dakwah, jika tidak diniatkan ikhlas maka akan berakhir dengan kerugian, Rasululah bersabda: Sebagaimana firman Allah: “Aku tidak butuh kepada semua sekutu. Barang siapa beramal mempersekutukan-Ku dengan yang lain, maka aku biarkan dengan sekutunya.”(HR. Muslim, Ibnu Majah)

Dari sini, semakin jelas nilai penting keihlasan. Ia mesti ada dalam setiap aktivitas keagamaan kita. Dalam berilmu, beramal dan berdakwah. Ya, ikhlas adalah salah satu rahasia amal shalih. Duhai Rabbi, mudahkan kami untuk ikhlas.

cybermq.com

Sunday, January 27, 2008

Nasihat dari Sang Adik


Duh!! Hari ini agak boring euy..No Activities Outside..
Singkatnya, rumah saya terletak di sebuah komplek kecil yang di dalamnya terdapat sebuah masjid. Dan kami sekeluarga biasanya melaksanakan shalat berjamaah di masjid tersebut bersama warga.

Ketika tiba waktu shalat Ashar, terdengarlah kumandang azan. Entah kenapa, rasanya diri ini menunda nunda untuk segera berangkat ke masjid sambil tidur-tiduran. Anehnya, sang adik perempuanku tercinta tiba-tiba saja menghampiri saya dan berkata, "Teh!! Ayo cepetan kita ke masjid!". Padahal, biasanya ia selalu pergi ke masjid bersama ibu saya. Lalu saya berpikir dan berkata dalam hati, "Hey! Ada apa dengan sang adik?"..Biasanya ia harus disuruh oleh ibu terlebih dahulu barulah ia bersiap-siap untuk berangkat ke masjid (maklum masih kelas 2 SD).. Tapi, kali ini ia yang mengajak saya terlebih dahulu. Subhanallah..Sesungguhnya hanya Allahlah dzat yang maha menggerakkan segala sesuatu.

Namun, berhubung saya juga agak sedikit iseng..Saya menggoda sang adik dengan berpura-pura mengatakan, "Hmm..ntar ah!!" sambil bersantai-santai. Dari pernyataan tersebut, saya ingin tahu apa respon yang akan diberikan olehnya. Dan saya terkejut ketika tiba-tiba ia mengucapkan beberapa kalimat. "Ih!!teteh mah..Ayo cepetan, teh!!"." Kan kata ayah kalau Ga shaLat Ashar dosa". Lalu saya berkata, " De'! Semua shalat juga (5 wkt) kalau ditinggalkan dosa..". Dan sang adik menjawab, " Ih!! Kata ayah gitu, teh!" (maklum masih kecil berantakan ngomongnya). Lalu saya pun seketika mengerti dengan perkataannya. Saya ingat bahwa ayah selalu mengingatkan kepada kami untuk tidak telat apalagi sampai meninggalkan shalat, terutama Subuh dan Ashar. Dan yang sangat-sangat urgent sekali adalah shalat Ashar. Itulah maksud sang adik. Hmm..ada yang tahu dalilnya..Afwan niyh saya lupa..

(dilanjutkan) Lalu, sang adik menambah ucapannya, " Iya, ntar kan dosa kalau Ga shalat!!. " Kalau shalat pas waktunya udah habis (maksudnya kalau disengaja)!! Ntar shalatnya Ga dapet pahala loh, teh!" Subhanallah..Suata teguran yang simple namun membuat saya berpikir melihat sang adik yang begitu semangat. Dan ketika itu pun saya langsung bergegas bersiap-siap untuk pergi ke masjid.

Hmm..jadi sebuah renungan untuk kita semua. Apakah kita yang jauh lebih dewasa, yang tentunya lebih tahu banyak, dan lebih mengetahui mengenai hal baik/buruk kalah dengan semangat seorang anak kecil..

Keimanan by Harris Shaf-fix

Andai matahari ditangan kananku..
takkan mampu mengubah yakinku
terpatri dan takkan terbeli
dalam lubuk hati

Bila kah rembulan di tangan kiriku
takkan sanggup mengganti imanku
jiwa dan raga ini
apapun adanya..

Andai kan seribu siksaan
terus melambai-lambaikan derita yang mendalam
seujung rambut pun
aku takkan bimbang
jalan ini yg kutempuh

Bila kah ajal kan menjelang
jemput rindu-rindu syahid yang penuh kenikmatan
Cintaku hanya untukMu
tetapkan muslimku selalu..

Friday, January 25, 2008

Ketika Diri Tak Kuasa Menolak Kehendak-Nya


Ujian demi ujian harus ku Lewati
seiring berjaLnnya waktu
seiring semakin berkurangnya umurku

pagi telah berganti malam
malam telah berganti pagi
begitulah hari demi hari terus berganTi

diriku termenung..
ntAh smpai kpn Ia memberiku umur
untuk hidup di dunia ini..
dan dapatkah aku terus bertahan
dengan segala kehendak yang telah Ia rencanakan

aku terdiam untuk berpikir..
apakah yang dapat membuatku terus bertahan?

jawabannya...
tentu hanyalah dengan kesabaran dan azzam yang kuat

maka aku pun berdoa..
Ya ALLah..
beRikanLah aku kesabaran & keteguhan hati
dalam menghadapi segala kehendak-Mu
meLaLui tahap demi tahap
meniti perjalanan di jalanmu nan berbatu & penuh debu ini..
hingga tiba ajalku..