Saturday, December 29, 2007

Berapa SKS yang Harus Ku Ambil?..


Tak terasa hari-hari begitu cepat berlalu
Ah..
Lagi-lagi ini karena waktu
Namun, ini lah hidup..
Harus ada yang kita lalui
Dan harus ada yang kita tuju untuk kita capai

Begitu banyak pelajaran yang harus diambil
Bila saja dianalogikan dengan dunia perkuliahan,
Mungkin aku harus mengambil mata kuliah yang tidak terhitung
Dengan jumlah sks seumur hidup..
Subhanallah..

Tuesday, August 14, 2007

b'akhir sudah OKMB 2007

ALhamduLiLLah hiRabBiL alamiin..akhirnya tgL 11 kmrn sLesai sdh OKMB d STMB TELKOM. seNangnya hati qw..SubhanaLLah..OKMB kmrn mMberi keSan yg MndLm bgT. SyukRon yah bwT kK'2 paNitia n seNior yg udh mNyusun kegiATaan yg sdeMikian ruPa itu, muLai dr tgs yg bJibun, hKuman dr abAng2 n kK'2 TaTib, sMpe gaMes2 yg seru abis. smW itu bKaL jd kNangan bgT. Diri ini cuMa b'hRap, sMoga pA yg udh d caPai (kberSaMaAn) sWktu OKMB..dpT tRus dipertahankan. n raSA soLidaRitas itu dpT b'JLn spaNjang wkTu u/ kLwrGa STMB TELKOM..baiK tu u/ angKTn 2007 khuSus-y, jg u/ angKTn2 sbLm-y n jg sLuruh koMpoNen STMB TELKOM. SOUL 2007!! STMB!!..STMB!!..STMB..!! 2007 SPIRITtt!!!.....

Thursday, July 05, 2007

keCeWa berAT...


keCewa..keCewa..
saAT ini, diri ini keCewa pada para maNusia dengan keTidakpasTian
yang terLaLu pLinpLan unTuk meNentukan suaTu kePutusan
hanya bisa meMasukkan aLasan-aLasan yang tidak Logis
dan memuTar-mutar suaTu pernyaTaan Layaknya sebuah boLa
namun pada akhirnya,
hanyaLah menghasiLkan sebuah kepuTusan yang mengeCewakan

daLam kekeCewaAn itu...
terdapaT aMarah dan keKesaLan yang menggebu-gebu
hingga tanpa terasa,
meneTesLah air maTa kekeCewaAn..
meNgeLuarkan kepedihan yang mendaLam
yang tersirat di daLam hati
LeLah raSanya..

namun apaLah daYa...
segaLa yang terjadi di duNia ini
tak Lain meRupakan uJian dari-Nya

mesKipun beRaT hati ini tuk meNerimanya
tapi aku yakin...
Ia Lebih meNgeTahui apa yang terbaiK ...

dan semoga saja..
di baLik kekeCewaAn ini
terdapaT kebahagiaAn yang luar biaSa

Sunday, June 17, 2007

Syukran Ya Ukhti (Surat untuk Sahabatku)

di pagi hari yang cerah
kurasakan kenikmatan
yang telah dikaruniakan oleh Sang Pencipta
bahwa aku masih diberikan umur
hingga saat ini

dalam kenikmatan itu..
tersirat sebuah angan
dapatkah aku merasakan terus karunia ini

aku rasa tidak,
karena setiap yang hidup di dunia ini
pasti lah akan menjumpai kematian

dalam angan itu pun terpikirkan oleh ku
bahwa waktu begitu cepat berlalu
dan umur pun kian berkurang

ketika itu,
teringatlah aku  pada sebuah pertemuan
pertemuan yang membuatku bertemu dengan seorang sahabat
pertemuan yang membuatku banyak belajar
dan pertemuan yang membuatku dapat merasakan manis dan pahitnya ukhuwah

sobat..
begitu banyak perbedaan yang terdapat dalam diri kita
entah itu pemikiran, prinsip, atau lingkungan
bila kita pikirkan..
sepertinya semua itu bertolak 180 derajat dari diri kita masing-masing

namun..
tak terasa semua itu dapat kita lewati bersama
mungkin aku pernah menangis karenamu
dan engkau pun pernah menagis karenaku
aku bahagia atas kebahagiaanmu
dan engkau pun bahagia atas kebahagiaanku

seringkali kita bertengkar
hanya karena persoalan yang sepele
dan seringkali hawa nasfu yang mengalahkan kita
hingga kita tak tau lagi
mana yang salah dan mana yang benar
sepertinya bukan lagi hati nurani yang berbicara
melainkan emosi jiwa yang menguasai segalanya

namun..
tahukah kau..
Ia telah memberikan sesuayu yang berharga di dalamnya
sesuayu yang membuat kita banyak belajar
untuk menjadikan kita seorang muslimah yang kaffah

sobat..
begitu mudah kepahitan
menodai rasa kemanisan dalam sebuah kehidupan
namun..
begitu sulit untuk memulihkan rasa manis yang telah ternodai rasa pahit itu
bila kita tidak benar-benar menyadari
bahwa sesungguhnya semua itu adalah ujian yang di karuniakan oleh-Nya
yang harus kita jalani dengan penuh rasa ikhlas dan introspeksi..
dan begitu pula ukhuwah yang kita jalani

sobat..
seringkali kau membuatku kesal
bahkan hingga membuatku
tak tahu lagi apa yang harus aku lakukan
untuk membuatmu mengerti
hingga diri ini terasa bagaikan tubuh yang kehilangan raganya

namun...
tak dapat kupungkiri
dirimu telah mengisi hari-hariku
dan banyak hal yang telah kita lewati
yang lebih berharga
bila dibandingkan dengan kekesalan yang pernah kita rasakan

sobat..
terima kasih karena kau selalu berusaha untuk memberikanku yang terbaik
namun,
maafkan aku..
karena mungkin aku tidak bisa menjadi sahabat mu yang sempurna
dan terbaik bagi dirimu
maafkan aku..
bila aku mungkin tak bisa menjadi sesuatu yang lebih berharga dalam hidupmu
dan maafkan aku bila aku sering membuatmu kesusahan
bagaimana pun,
sudah begitu banyak yang telah kita lalui
dan semua itu mungkin tak akan kulupakan
dan membekas menjadi sebuah pengalaman hidup yang menakjubkan

sobat..
aku hanya ingin menyampaikan kepadamu
terima kasih karena kau telah menjadi salah seorang teman terbaik
yang pernah dikaruniakan oleh-Nya
dan bila nanti kita telah berada di dua alam yang berbeda
semoga ukhuwah ini tetap abadi selamanya...

Saturday, June 09, 2007

Kisah Sebuah Patung MARMER

Ada sebuah museum yang sangat besar. Di dalamnya terdapat beberapa patung marmer dan beralaskan lantai marmer yang indah. Patung itu dipasang di ruang utama dan selalu menjadi perhatian setiap pengunjung yang datang kesana. Orang-orang dari seluruh dunia berdatangan hanya untuk mengagumi keindahan patung itu. Pada suatu malam si Lantai Marmer berkata kepada patung itu, "Hei Patung Marmer, ini sungguh tidak adil...Sungguh tidak adil! Kenapa setiap orang yang datang hanya mengagumimu. Sementara mereka menginjakkan kakinya diatas tubuhku. Aku merasa terhina dengan ini semua, aku selalu diinjak-injak. Ini sungguh tidak adil!"


Patung itu terkejut. Tapi, itu tak sampai mengganggu ketenangannya, Ia menjawab "Tenang sobatku Lantai Marmer. Apakah kamu masih ingat, kita sesungguhnya berasal dari gua yang sama? Bukankah kita sama-sama lahir dari tempat itu? ". "Yeah, itu lah yang membuatku merasa diperlakukan tidak adil. Kita lahir dari tempat yang sama, namun kini kita mendapat perlakuan yan berbeda. Tidak adil!" seru si Lantai Marmer memotong kalimat sahabatnya. Patung diam sejenak, menunggu emosi Lantai Marmer sedikit reda. "Lalu apakah kamu juga masih ingat saat ada seorang pematung yang datang kepadamu, lalu kamu menolaknya?. Apakah kamu masih ingat saat kamu tidak mau diukir oleh pahat-pahat itu?" tanya patung lembut tapi tajam. "Ya, tentu saja aku masih ingat," ujar si Lantai, "Aku benci pria itu. Bagaimana mungkin aku bisa menerimanya? Pahat-pahat itu sangat menyakitkan". "Betul, pematung itu tak bisa bekerja membuat karya, sebab kamu menolak untuk diukirnya," sahut Patung. Lantai bertanya, "Lalu, apa hubungannya peristiwa itu dengan ketidakadilan yang aku terima?


"Sobatku, sabar," kata Patung lembut. "Setelah kamu menolaknya, pematung itu datang kepadaku dan mulai mengukirku. Aku tahu suatu saat aku akan tampil beda. Kerja kerasnya akan membuatku tampil lebih indah. Aku menerima pahat-pahatnya menghujam diri, walaupun begitu menyakitkan," jelas Patung panjang lebar. Lantai Marmer terdiam, "Sobatku, ada harga yang harus dibayar untuk semua keinginan di dunia ini, saat kau menolak untuk menerima semua cobaan, jangan salahkan orang lain jika mereka semua menginjak-injak tubuhmu," tegas Patung. Teman, memang ada harga untuk semua yang ada di dunia ini.


Kisah diatas sebauh gambaran tentang cobaan yang Allah berikan buat kita. Kita kerap enggan menjalani semua ujian dengan sabar. Banyak keputusasaan yang selalu menyertai kita acap kali diuji. Kita selalu mengeluh bahwa cobaan itu terlalu menyakitkan. Saat kita merasakan segala sesuatu " yang menyakitkan" itu, sesungguhnya Allah sedang "membentuk" kita dengan pahat-pahat-Nya. Memang menyakitkan. Tapi sekali lagi, ada harga untuk semua itu. Saat Allah memberikan kita ujian yang berat, maka disaat lain Ia juga menganugerahi nikmat yang banyak untuk kita. Teman, seperti inilah Allah membentuk kita.


Pada saat Allah membentuk kita, tidaklah menyenangkan, sakit, penuh penderitaan dan banyak air mata. Tapi, inilah satu-satunya cara untuk mengubah kita supaya menjadi cantik dan memancarkan kemuliaan Allah. Karena itu teman, apabila kau tengah dirundung cobaan, jangan kecil hati. Sikapilah itu dengan bahagia. Sebab, kau telah tahu hakikat "rasa sakit itu". Allah sedang membentukmu. Proses membentuk memang menyakitkan, tapi setelah selesai kau akan lihat betapa cantiknya Allah membentukmu. Dengan kesabaran itu kau pupuk pohon ujian itu dengan tekun. Dan ketekunan itu akan menghasilkan buah. Biarkan buah itu matang sempurna, Insya Allah kau akan berhasil keluar sebagai pemenang dengan hasil utuh sempurna, tak kurang suatu apapun.


Dari KeSuSaHan ItU akaN diDapaT Kesenangan.SeBaB durian BerDURi LaNtaRan EnaK isinya,KuLit ManggIs PaHit seBab Manis didalamnya,BuNga Ros BerDuri LanTaraN Harumnya
*dikutip dari cerpen seorang sahabat

Thursday, June 07, 2007

"Slowly BuT Surely Vs RiYa!!!...."

Merasa tidak percaya diri dan teruz meneruz merasa rendah diri, itu adalah bukti bahwa kita tidak ikhLas menerima keadaan diri kita apa adanya. Atau saat kita iri melihat kebahagian orang lain. Bukannya menjadi solusi keLuar dari masalah, maLah akan membuat kiTa terus merasa terjepit, dan ga pernah merasa bahagia. Guys!!..."Berani lah mengakui keKurangan diri sndiri dan berusaha untuk menghilangkannya".

Namun harus lah kiTa ingat, bahwa perubahan yang kita Lakukan tidak dapat diLakukan sekaLigus. Tetapi coba Lah sedikit demi sedikt sesuai kemampuan kita, "PerLahan tapi pasTi". Jangan lah kita terlalu terpaku pada perubahan diri yang sifatnya terlalu memaksa dan jangan puLa meLakukan suaTu perubahan dengan niaT untuk diperLihatkan di depan orang lain. Karena dengan begitu, bukan saja diri kita, orang Lain pun akan merasa tidak nYaman biLa meLihat kiTa.

Dasari niat kita dengan niaT 'MukhLis' karena ALLah, tanpa ternodai dengan sifat 'Riya'. Karena, kebaikan yang tuLus akan meMancarkan kebaikan puLa dengan sendirinya. Lain haLnya biLa kita meLakukannya dengan Riya, yang maLah akan meMbawa banyak mudhlarat kepada kita. Yakin lah bahwa setiap orang memiLiki kekurangan dan keLebihan masing-masing, yang mana bisa jadi keLebihan orang Lain merupakan kekurangan pada diri kiTa dan kekurangan orang Lain merupakan keLebihan dalam diri kiTa.

So, kiTa sebagai manusia jangan terLaLu merasa rendah diRi. But, jangan juga terLaLu 'perCaya diRi' aLiaz sombong, merasa diri kita yang paLing baik di antara seMua orang. Let's We ALways Try to be Better Than Yesterday With Tawadhu' and Wara'.

NIAT..
Segalanya itu butuh NIAT
Kalau nggak ada NIAT.. melakukan sesuatu pun jadinya tanpa totalitas, nggak ada ruh nya a.k.a ogah-ogahan

Segalanya itu ditentukan oleh NIAT
NIAT lah yang akan menentukan diterima atau ditolaknya suatu amalan yang kita kerjakan

NIAT pula yang bisa menentukan ridha atau tidaknya Allah atas apa yang kita lakukan
Kalau niat awalnya sudah benar, niscaya Ia akan memberi jalan kemudahan/ pertolongan
Kalau niat awalnya tidak benar, bisa jadi Ia justru akan mempersulit/ menghambatnya

So, jangan lupa luruskan NIAT..

Wednesday, May 23, 2007

12 November

Kadang kekecewaan itu datang, di saat kita salah dalam menilai seseorang
Kadang kebahagiaan itu datang, di saat tak terduga
Dan kesedihan itu datang, di saat kita tak menginginkannya

Hidup ini selalu dipenuhi dengan hal-hal tak terduga
Di kala kita tertawa bahagia, janganlah kita lupa akan diri
Namun di kala kita mengalami kesedihan, tersenyumlah..
Tebarkan cahaya ketabahan di wajahmu
Dan serahkan semua masalah batinmu kepada Nya

Saat kita memikirkan..
Akankah semua orang dapat menjadi seperti apa yang kita inginkan??
Jawabannya adalah tidak
Mengapa kadangkala di saat kita berharap pada seseorang,
Ia malah mengecewakan kita.. (T_T)
Kadang seseorang yang kita pandang baik,
Ia justru melakukan hal-hal yang tidak kita harapkan
Dan ketika kita memandang buruk seseorang,
Justru yang terjadi adalah sebaliknya..

Adakalanya diri kita tenggelam dalam sifat-sifat yang hina
Sering kita berprasangka buruk terhadap seseorang,
Padahal tidak semestinya kita melakukan perbuatan itu
Kadang kita merasa bangga akan diri kita sendiri,
Merasa diri kita lah yang paling benar
Sampai-sampai kita meremehkan orang lain,
Tanpa mau berpikir terbuka & sesuai dengan kenyataan..(jgn smpai)

Kita terlupa akan hakikat manusia diciptakan di dunia ini
Di mana setiap manusia pasti memiliki kekurangan & kelebihan
Belum tentu kita dapat melakukan kebaikan,
Seperti apa yang dilakukan oleh orang lain

Bila kita mau berpikir,
Apakah yang dapat kita peroleh dari segala sifat-sifat itu???
Yang ada, hanya bertambah lah kehinaan diri kita di hadapan Nya
Sekarang permasalahannya adalah..
Bagaimana kita mengatasinya?
Jawabanya hanya lah,
Dapatkah kita menyadari sifat-sifat tersebut walau sekecil apa pun jenisnya
Dan selalu mengingat bahwa sekecil apapun “Perbuatan yang kita Lakukan” pasti akan mendapatkan balasannya…

Urgensi InTrospeKsi Diri DaLam Menghadapi MasaLah

DaLam dunia ini, tidak ada satu manusia pun yang hidup tanpa mendapaTkan uJian dari-Nya karena ALLah pun tidak begiTu saja menerima hamba2-Nya yang teLah mengaku beriman sebeLum mereka seMua mendapatkan uJian dari-Nya. Janganlah dirimu menghadapi masaLah dengan merasa, bahwa kamu adalah orang yang paling malang di dunia ini, yang memikul beban terberat di banding yang lain. Tetapi lihatlah sisi lainnya. Itrospeksi diri adalah cara yang paling tepat dalam menghadapi suatu masalah. Pikirkan..
  • Apakah kita sepenuhnya tidak melakukan kesalahan. Pada umumnya kita sudah Lebih dahuLu dikuasai oLeh hawa nafsu dan amarah, sehingga yang sering kita Lakukan adaLah hanya menyaLahkan pihak Lain tanpa mengintrospeksi diri sendiri.
  • BiLa kiTa merasa tersakiti, pikirkan apakah sebeLumnya kita sama sekali tidak menyakiti hati orang tersebut atau hati orang lain. Sering kaLi kiTa menganggap diri kitalah yang paling disakiti, padahaL segaLa sesuaTu itu terjadi atas dasar sebab dan akibat, karena seLain merupakan uJian segaLa sesuatu itu juga dapaT merupakan baLasan terhadap apa yang teLah kiTa perbuaT.
  • Apakah kita terlalu mendramatisir masalah sehingga masalah yang kita hadapi terlihat menjadi besar.
  • Pikirkan bagaimana seharusnya kita sebagai orang yang beriman menghadapi masalah tersebut. Jangan sampai masaLah yang kita hadapi malah membawa kiTa pada kekhiLafan karena hanya mengikuti emosi jiwa yang menyimpang dari syariaT agaMa IsLam.
  • PiKirkan puLa apakah kita telah pantas untuk disebut sebagai orang yang beriman dengan tekhnik menghadapi masalah yang kita gunakan.
Bila kita bisa bermuhasabah dengan sungguh-sungguh, insya 4JJI kita akan menydari kesalahan dan kekurangan yang ada pada diri kita yang sebenarnya dan tidak terus-menerus menyalahkan pihak lain atas masalah kita. Dengan begitu, insYa 4JJI kiTa dapaT menemukan hikMah di baLik seTiap uJian yang diberikan-Nya kepada kiTa. Ingat, saat kita menunjuk orang lain dengan satu jari telunjuk, ada empat jari lainnya yang mengarah pada diri kita.

WaLLahu 'aLam..

Nasihat Buat MusLimah

1. Jauhilah olehmu banyak bicara (yang tidak bermanfaat) dan jagalah mulutmu dari cerewet. Pergunakanlah lisanmu untuk beramar ma'ruf nahy munkar serta berdakwah kepada kebaikan...
Sesungguhnya Allah berfirman: "tiada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh(manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia" (QS.An-Nisa':114)

Ketahuilah bahwa di sana ada orang yang menghisab pembicaraanmu dan menghitungnya atasmu. Allah berfirman: "Seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk disebelah kiri. Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada didekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir"
(QS.Qhaf:17-18)

Ringkaslah pembicaranmu, dan bicaralah sebatas maksud dan tujuanmu.

2. Bacalah Al-Qur'an, dan berusahalah agar ia menjadi wirid harianmu, juga berusahalah untuk menghafalkannya sesuai dengan kemampuanmu, agar engkau memperoleh pahala yang besar kelak di hari akhirat.

3. Tidak baik jika kamu membicarakan semua pembicaraan yang telah kamu dengar, sebab yang demikian itu memberi peluang kepadamu untuk jatuh dalam lubang kebohongan. Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu meiwayatkan, sesungguhnya Nabi Shallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Cukuplah seorang dianggap sebagai pembohong, jika dia membicarakan semua apa yang telah didengarnya" (HR.Muslim dalam Mukaddimahnya, hadist No:5)

4. Jauhilah sifat sombong dan bangga diri dengan sesuatu yang bukan milikmu karena untuk pamer dan menyombongkan diri di depan manusia. Rasulullah Shallahu 'Alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Orang yang merasa kenyang dengan sesuatuyang tidak diberikan kepadanya sebagaimana orang yangmemakai pakaian kepalsuan" (Muttafaq Alaih)

5. Sesungguhnya dzikir kepada Allah memiliki pengaruh yang agung bagi kehidupan ruh, jiwa, badan, dan sosial seorang muslim. Oleh karena itu wahai ukhti muslimah berusahalah berdzikir kepada Allah dalam setiap saat dan keadaan, sesungguhnya Allah telah memuji hamba-hamba-Nya yang ikhlas kepada-Nya, Allah berfirman: "(orang-orang yang berakal yaitu) orang-orang yang mengingat (dzikir) Allah sambil berdiri, atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi..."
(QS.Ali-Imran:191)

6. Jika engkau hendak berbicara janganlah engkau agung-agungkan, jangan engkau fasih-fasihkan, dan jangan pula engkau buat-buat, sebab yang demikian itu adalah sifat yang dibenci oleh Rasulullah Shallahu 'Alaihi wa Sallam Beliau bersabda: "Sesungguhnya orang yang paling saya benci dan paling jauh tempat duduknya kelak di hari kiamat ialah mereka yang suka bicara (yang tidak berfaedah), dan yang suka mengada-ada pembicaraannya, dan para Mutafaihiqun (orang yang mengagung-agungkan pembicaraan bohong)"
(Hadits Shahih diriwayatkan oleh Tirmidzi, 1642)

7. Hendaklah engkau berteladan kepada Rasulullah Shallahu 'Alaihi wa Sallam, yang senantiasa lebih banyak diam dan berfikir, tidak memperbanyak tertawa berlebih-lebihan di dalamnya. Diriwayatkan dari Sammak, ia berkata: " saya berkata kepada Jabir bin Samurah: pernahkah kamu duduk(bermajlis) dengan Rasulullah Shallahu 'Alaihi wa Sallam? Dia menjawab: pernah, beliau itu banyak diam dan sedikit tertawa. Pernah para sahabatnya membaca syair dan menceritakan tentang urusan mereka, lalu mereka tertawa, tetapi Rasulullah Shallahu 'Alaihi wa Sallam ketika itu hanya sekedar tersenyum
(Musnad Ahmad,5/86)

Jika kamu berbicara, maka batasilah pembicaraanmu hanya yang baik-baik saja, jika kamu tidak bisa maka diam itu lebih baik bagimu. Rasulullah Shallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah ia mengatakan yang baik atau lebih baik diam" (HR.Bukhari)

8. Janganlah sekali-kali memutus pembicaraan orang lain atau membantahnya atau menampakkan pelecehan terhadapnya, tetapi jadilah pendengar yang baik yang mendengarkan pembicaraan orang lain dengan sopan (sebagai tanda budi baikmu), dan jika engkau terpaksa membantah ucapan mereka bantahlah dengan cara yang lebih baik (untuk menampakkan kepribadianmu).

9. Waspadalah sepenuhnya dengan sikap mengejek dan merendahkan orang lain,
Allah berfirman: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka yang mengolok-olok..."(Al-Hujurat:11)

Rasulullah Shallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Seorang muslim adalah saudara orang muslim yang lainnya, tidak boleh mendzaliminya, tidak boleh menghinanya dan tidak juga meremehkannya ...., cukuplah seseorang telah berbuat kejahatan jika ia meremehkan saudaranya yang muslim" (HR.Muslim, 2564)

10. Jika engkau mendengar bacaan Al-Qur'an, maka hentikan pembicaraanmu apapun masalah yang sedang engkau bicarakan, Allah berfirman: "Dan apabila dibacakan Al-Qur'an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan baik (tenang) agar kamu mendapat rahmat"
(QS.Al-'Araf:204)

11. Senantiasa menimbang kata-kata (ucapanmu) sebelum diucapkan oleh lisanmu, dan berusahlah agar kalimat yang terucap oleh lisanmu adalah kalimat yang baik dan menyejukkan tetap dalam kerangka jalan kebaikan, jauh dari keburukan dan sesutau yang mengantarkan kepada murka Allah. Sesungguhnya kata-kata itu memiliki tanggung jawab yang besar, sudah berapa banyak kata-kata yang memasukkan pengucapnya ke dalam surga, sebaliknya sudah berapa banyak kata-kata yang menenggelamkan pengucapnya ke lembah Jahannam.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu dari Nabi Shallahu 'Alaihi wa Sallam beliau bersabda: "Sesungguhnya seorang hamba berbicara dengan sebuah pembicaraan yang mengandung ridha Allah, seakan-akan manusia tidak peduli dengannya maka Allah akan mengangkatnya dengannya beberapa derajat, dan seorang hamba berbicara dengan suatu yang dimurkai Allah, seakan-akan manusia tidak peduli dengannya maka Allah menceburkannya karenanya ke dalam lembah Jahannam" (HR.Bukhari, 6478)

Nabi Shallahu 'Alaihi wa Sallam : "tidaklah ada seorang manusia yang ditelungkupkan wajahnya ke dalam neraka, kecuali disebabkan oleh hasil lisannya (Hadist Shahih, diriwayatkan oleh Tirmidzi,2110)

Diambil dari sebuah tulisan yang mohon maaf saya lupa sumbernya.

Bismillah...

AssaLaMu'aLaiKum Wr.Wb
Alhamdulillah..akhirnya bisa juga bkin bLog...hehe.
Dalam blog ini insYa Allah bakal diisi dengan ungkapan hati, thausiyah, atau cerita2 yang biSa diRenungkan yang pernah saya dapeT, atau mungkin juga haL2 Lain yang bermanfaat. Saya berharap blog ini bisa menjadi inspirasi orang-orang dalam berbuat kebaikan. And tentunya bisa mempererat jalinan ukhuwah antar sesama ^_^

Segitu aja ya.. sekedar kata pengantar. Wassalamu'alaykum.

Salam ukhuwah,

Syifa