Monday, December 29, 2008

Just For Spirit...


Ya Allah...
Aku tahu ini adalah ujian dari Mu
Aku tahu ini adalah tarbiyah Mu
Dan aku pun tahu...
Bahwa ini adalah yang terbaik untuk ku
Dan terbaik pula di sisi Mu
Ya Rabb...
Ku ikhlaskan semua ini atas kehendak Mu
Karena aku tahu...dan aku yakin...
Engkau selalu memberikan yang terbaik bagi para hamba Mu
Dan aku pun tahu...
Sesungguhnya Engkau sedang mempersiapkan sesuatu
Yang jauh lebih baik untuk ku di kemudian hari
Hmm...
Keep Smiling and Shining...
Even in the hard condition
And when your heart is so tired
Just Husnudzan billah, guys!!

Friday, December 05, 2008

Menjadi Pemateri Bukan Sekedar Basa-Basi

Hmm…In this writing, I just wanna share about something that I wanna share..haha (ya iya lah masa ya iya donkz..). Nowadays, I often find some gaffe around me. What is that?!..Hmm…Langsung jha ya… Sebenarnya tulisan saya ini, lebih jauhnya lagi berkaitan dengan pembahasan “Mentoring Efektif” atau "Manajemen Mentoring". Tapi, berhubung dengan beberapa hal, maka saya hanya membahas mengenai beberapa hal yang berhubungan dengan menjadi seorang pemateri (da’i/da’iah) pada umumnya saja. Perkara menjadi pemateri tentu lah itu merupakan hal yang baik karena dapat menjadi sarana dakwah and ladang amal untuk kita.

“Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah dan mengerjakan kebajikan, dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri?" (QS. Fushshilat: 33)

Namun, yang menjadi masalah adalah ketika sang pemateri tidak menguasai materi dakwahnya. Ilmu agama tentu lah tidak sama dengan ilmu keduniaan. Mungkin, kita dapat menggunakan ‘sistem kebut kilat’ (mengkaji bahan beberapa menit sebelum presentasi) dalam mempresentasikan suatu tugas mata kuliah. Atau bahkan karena jadwal di luar kuliah yang padat, membuat kita tidak sempat ikut serta dalam menyusun materi tugas yang akan dipresentasikan bersama kelompok. Kemudian pada hari-H nya kita hanya tinggal diberikan bagian handout materi yang harus kita jelaskan oleh teman sekelompok kita. Dan karena waktu yang sempit mengharuskan kita untuk tampil segera sehingga kita tidak sempat mempelajarinya. Hanya bermodal handout, kita bisa tampil ala kadarnya dengan metode ‘text book’, meskipun hal ini juga tetap seharusnya tidak dilakukan.

Namun, lain halnya dengan ilmu agama yang kita presentasikan alias kita ajarkan untuk diikuti oleh yang lain. Materi yang akan kita sampaikan tidak bisa diberlakukan layaknya kejadian di atas karena yang kita berikan akan dimintai pertanggungjawabannya kelak. Oleh karena itu, materi yang akan kita sampaikan hendak lah telah kita kuasai sebelumnya dan tidak hanya bermodalkan pada metode ‘text book’ alias tekstual dan tanpa persiapan sehingga materi yang disampaikan asal-asalan, dangkal, dan tidak menarik. Karena, apa yang kita sampaikan harus lah sesuai dengan Al-Qur’an dan As-Sunah dengan penjelasan yang bisa dimengerti dan tentunya bisa dipertanggungjawabkan, bukan sekedar ra’yu (pendapat) diri kita pribadi.

Selain itu, alangkah baiknya lagi bila sebelum materi diberikan, kita melakukan analisis terhadap peserta. Tujuannya adalah untuk mengetahui keadaan mad'u (peserta) baik secara Psikologis, Demografis, dan Sosiologis sebelum penyampaian materi. Analisis ini di antaranya: 1. Kita melakukan prediksi terhadap hal yang kita dengar, lihat, rasakan dan perhatikan. 2. Kita mampu menyampaikan materi yang sesuai dengan kebutuhan peserta. Karena mereka akan menilai materi yang akan kita sampaikan berdasarkan apa yang telah mereka ketahui dan yakini sebelumnya. 3. Meperlakukan peserta sebagai pusat perhatian kita, untuk mengetahui pandangan peserta terhadap tema pembicaraan, pembicara dan lingkungan tempat acara. Dan hal penting lainnya yang perlu kita perhatikan adalah sistematis pertemuan. Apa yang akan kita sampaikan dan hal lain apa yang akan kita lakukan selanjutnya hendaknya sudah terstruktur dengan jelas dalam benak kita. Jangan sampai terjadi ‘blank spot’ atau kondisi-kondisi ‘nggak meaning’ dalam pertemuan kita hingga menghabiskan waktu yang sia-sia. Hal ini perlu kita hindari karena selain menimbulkan waktu yang terbuang sia-sia, juga dapat mengalihkan perhatian peserta.

Nb: The Crucial Thing That We Must Remember as A Speaker (da’i/da’iah): ketika kita menjadi seorang pemateri terlebih lagi menjadi seorang pementor hendaknya senantiasa mengintrospeksi diri dan memperbaiki dirinya. Karena, menjadi seorang pementor atau pemateri bukan lah perkara yang sepele yang hanya sekedar basa-basi alias gaya-gayaan saja. Atau bahkan hanya sekedar formalitas agar program/ kegiatan rutin LDK dapat terlaksana.

Dari Abu Zaid Usamah bin Zaid bin Haritsah, ia berkata: “saya pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda”: “didatangkan seorang rojul (laki-laki) pada hari kiamat lalu ia dimasukkan ke dalam api neraka, maka terburailah seluruh isi perutnya, lalu ia berputar-putar di dalam neraka sebagaimana keledai mengelilingi penggilingan. Maka berkumpullah penduduk neraka dan bertanya padanya: “wahai fulan! Apa yang menyebabkan engkau begini? Bukankah dahulu engkau memerintahkan yang ma’ruf dan melarang yang munkar?”. Maka berkatalah rojul tersebut: “Benar, dulu saya memerintahkan pada yang ma’ruf namun saya tidak mengamalkannya, dan mmencegah dari yang munkar tapi saya mengerjakannya”. (HR. Bukhari dan Muslim)

“Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? (itu) sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan”. (QS. As-Shaff: 2-3)

Seminar Perkembangan Psikologi Anak


Oleh Hj. Mamaju Utami
Sebenernya seminar ini teh merupakan seminar yang diadakan sebagai bimbingan kepada orangtua dan pembimbing TPA untuk membina putra-putrinya (bagi orangtua) dan binaannya (bagi pembimbing TPA) yang diadakan oleh ikatan remaja masjid Hasanurrohmah. Berhubung, dapet undangan, yaudah deh saya dateng..Hmm..ternyata isinya…hehe..baca ajah ya..


I. Teori Howard Gardener (Multiple Inteligence)
1. Kecerdasan Lingusitik; kemampuan berbahasa dan menulis
Realisasi pada perkembangan anak:
Anak sudah bisa diajak berkomunikasi (sudah bisa mendengar apa yang kita bicarakan) semenjak ia brada di dalam kandungan. Maka biasakanlah kita bekomunikasi dengan bahasa-bahasa yang baik agar anak kita pun nantinya terbiasa dengan hal-hal yang baik pula, seperti perbanyaklah menyebut asma-asma Allah dalam komunikasi keseharian kita dan sering membaca ayat suci Al-Quran.


2. Kecerdasan Logika/ Matematika; kemampuan untuk menyelesaikan suatu problem
*setiap hal yang kita ajarkan/ lakukan dan kita bicarakan selalu diserap oleh anak dari kecil, meskipun kita tidak berniat untuk mengajarkannya. Maka tidak jarang ada seorang anak yang tiba-tiba saja berbuat atau berkata baik/ buruk seperti yang dilakukan orangtuanya. Namun, orangtuanya merasa tidak pernah mengajarkan hal tersebut pada anaknya. Oleh karena itu, akhlak seorang orangtua sangat mempengaruhi akhlak anaknya dikemudian hari.

Realisasi pada perkembangan anak:
a. Membiarkan anak menyelesaikan problemnya sendiri
Contoh: ketika anak bingung dalam membagi 4 kuenya untuk 3 temannya. Pada mulanya, bagi seorang anak, untuk dapat membagi secara adil pada saat itu merupakan hal yang sangat sulit. Agar ia dapat terbiasa berpikir kritis, maka biarkanlah ia berkreasi. Tugas kita sebagai orangtua hanyalah mengawasi dan memberitahunya bila nantinya ia salah.

b. Pada saat anak bertengkar, maka tenangkanlah ia terlebih dahulu. Kemudian kita ajak bicara baik-baik. Ajarkan ia tentang hubungan sebab-akibat hingga mereka dapat menyadari kesalahan mereka masing-masing hingga dapat berdamai kembali.

3. Kecerdasan Musik/ Ritmik; kecerdasan dalam mengolah not/ nada, termasuk mengatur intonasi berbicara. Termasuk ke dalamnya seorang anak dapat membaca Al-Quran dengan suara dan nada yang merdu. Bila ia berada di lingkungan yang sering membaca kitab suci dan ia diajarkan/ ditunjukkan dengan simbol-simbol Al-Quran (huruf hijayah), maka seorang anak akan lebih mudah dalam mengkombinasikan pembacaann simbol-simbol tersebut dengan suatu nada.

4. Kecerdasan Visual/ Spasial; mengukur jarak, mengira-ngira


5. Kecerdesan Intrapersonal: 2
a. Interpersonal; kemampuan untuk memahami orang lain
Interpretasi pada anak: jangan menutupi apa yang kita rasakan kepada anak
Contoh: “bunda nggak suka loh kalo ade bgini bgini”,”bunda sebenernya capek loh kalo ade marah-marah terus kayak gini”,hehe gitu Lah…etc

b. Intrapersonal; kemampuan untuk mengungkapkan dirinya sendiri
Interpretasi pada anak: melatih anak dengan bertanya kepadanya mengapa ia menangis/ marah/ tertawa. Termasuk juga dalam kecerdasan emosional.

6. Kecerdasan Kinetik/ Tubuh; kemampuan mudah untuk meniru/ melakukan suatu gerakan. Biasanya berhubungan dengan outdor.
Interpretasi pada anak: segera memalingkan diri/ tubuh dari kegiatan kita pada saat anak melapor sesuatu kepada kita. Jika kita lebih mengutamakan pekerjaan kita dan mengacuhkan pada saat anak datang kepada kita, maka kelak ia tidak akan lagi bercerita kepada kita.

7. Kecerdasan Moral; berhubungan dengan aturan

Nb:
  • anak sampai dengan usia 8 tahun adalah masa coba-coba. Maka support dia dengan mengatakan,”tidak ada orang sukses/ berhasil yang berawal dari kesuksesan/ keberhasilan, melainkan ia akan melakukan kesalahan terlebih dahulu”
  • masa-masa pembiasaan secara verbal (tingkah laku, pendengaran, pembicaraan) disaat anak tidur rekamannya akan lebih kuat. Bisikan ia dengan hal-hal kebaikan
  • pada saat usia anak mencapai 10 tahun mulai berlakukan adanya hukuman karena anak sudah mengenal hukum sebab-akibat. Oleh karena itu Rasulullah pun mulai memberlakukan hukuman-hukuman ketika anak mencapai umur sekian, seperti memisahkan tempat tidur/ kamar anak yang berlainan jenis dan memerintahkan kepada orangtua untuk memukul anaknya pada usia tersebut bila masih tidak mau melaksanakan shalat.

    II. Perkembangan Psikologi Anak


    Masa Pubertas Secara Psikologi Umum:
    - Senang menulis surat
    - Membaca untuk kesenangan
    - Berbicara lama di telepon
    - Mulai berpikir logis dan abstrak (mulai berkembang)
    - Mulai tertarik pada lawan jenis
    - Sosialisasi dengan teman sebaya lebih penting daripada orangtua
    - Suasana hati brubah-ubah, mencoba berbagai peran
    - Terjadi periode konflik intens dengan orangtua

    Nb: peran sebagai orangtua jadilah pendengar yang baik, ketahuilah perasaan anak, dan fasilitasi kesenangan mereka (ada penyaluran potensi)

    Masa Remaja Tanggung (usia SMA)
    Secara fisik:
    - Wanita sudah mencapai kematangan maksimal
    - Laki-laki belum mencapai kematangan maksimal (masih dapat tumbuh)

    Secara Psikologi Umum:
    - Mampu mempertahankan argument (masa-masa yang tepat untuk mengajarkan amar ma’ruf)
    - Masa-masa kreatif dan berpikir abstrak meningkat
    - Mulai memperhatikan masalah-masalah sosial
    - Emosi lebih labil
    - Pelepasan ketergantungan pada orangtua
    - Dipengaruhi norma-norma kelompok, takut ditolak teman sebayanya
    - Kesukaan seksual mulai terlihat

    Masa Remaja Akhir
    Secara Psikologi Umum:
    - Berpikir kompleks
    - Mengejar karir
    - Identitas seksual terbentuk
    - Lebih nyaman dengan diri sendiri
    - Emosi lebih terkontrol
    - Membentuk hubungan yang menetap
    - Kelompok sebaya kurang begitu penting

    Nah! Kurang lebih gitu deh ilmu yang saya dapet..Insya Allah bermanfaat. Ada yang ingin menambahkan?!..he. Mohon maaf kalo terdapat statement-statement yang kurang tepat. Maklum belum jadi ortu euy..hehe. Tapi bagi sobat-sobat yang belum jadi ortu seperti saya insya Allah bisa jadi pengetahuan untuk persiapan menjadi abi and ummi yang baik dalam membina anak-anak kita kelak..he.

    Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

    Tuesday, November 04, 2008

    Lagi-Lagi Aku Diingatkan Oleh Kematian


    -->Semalam saya pergi makan malam bersama seorang teteh di kosan. Ceritanya teh kita mau refreshing sebentar (lagi sama-sama stress UTS..hehe). Akhirnya, kita memutuskan untuk makan di KFC. Dengan alasan, tempatnya dekat dengan kosan, tidak banyak dikunjungi orang, and ada lantai duanya. Jadi, kita bisa makan sambil relaksasi menikmati keindahan malam. Subhanallah, nikmatnya…

    Namun, dalam kenikmatan tersebut…tiba-tiba saja saya teringat akan sesuatu dalam yang akhir-akhir ini menjadi pikiran saya and membuat saya merasa sedih, hingga pada akhirnya saya memutuskan untuk sharing kepada teteh yang sedang bersama saya itu. Tiga hari yang lalu (hari Jum’at) saya dikejutkan oleh telepon dari ibu saya dengan kabar duka cita kematian ayahanda seorang teman lama saya. Almarhum meninggal tiba-tiba sewaktu tidur malam. Sejenak saya merasa tak percaya dan shock. Yap, memang begitulah ketika kematian datang karena ia selalu datang sewaktu-waktu dan tak terduga. Apalagi dengan kabar kematian yang mendadak seperti itu…

    “…maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan” (QS.Al-Jumu’ah: 8)

    Yang lebih membuat saya sedih adalah ketika ia mengirimkan SMS balasan (atas ucapan duka cita saya) kepada saya keesokan harinnya. Sambil mengucapkan terima kasih, ia meminta kepada saya untuk didoakan agar ia segera mendapatkan ma’isyah (pekerjaan) untuk membantu ibunda membiayai sekolah adiknya. Ya Allah…hati saya tidak kuat membaca SMS itu…Karena selama ini penghasilan keluarga teman saya itu memang hanya berasal dari penghasilan almarhum. Seandainya saya bisa membantu banyak. Tapi, apa daya..Mungkin saya hanya bisa membantunya dengan kiriman doa untuknya dan keluarganya.

    Seketika, suasana makan malam itu menjadi hening bagi saya dan teteh tersebut. Tentunya itu menjadikan nasihat kepada kita yang masih memiliki kedua orang tua. Dan seketika itu pula, kami teringat akan kepergian teman seperjuangan kami satu tahun yang lalu, yang meninggal karena penyakit paru-paru. Pada saat itu, saya dan teteh yang sedang makan bersama saya itu menangani mengkafani almarhumah. Sungguh hal itu benar-benar menjadi suatu nasihat…Betapa tidak berdayanya kita setelah Ia mengambil ruh dari jasad kita nanti. Hanyalah terkulai membeku. Hingga akhirnya satu-persatu orang-orang yang menyayangi kita pun pergi meninggalkan kita di tempat yang gelap, sepi, tak ada siapa pun yang menemani selain amal-amal kita. Sementara itu, malaikat Munkar dan Nakir telah siap dengan cambuknya. Masya Allah…Siapkah kita jika saat itu tiba. Sudahkah siap?! Sudahkah?! Sudahkah cukup amalan kita untuk menemani dan menerangi kita di alam kubur nanti?! Apa yang kita punya sehingga kita bisa lolos akan siksa kubur bila tiba-tiba kematian menjemput kita?

    Sudahkah kita memberikan hal terbaik kepada orang tua kita, sahabat, dan orang-orang yang menyayangi kita bila kita harus pergi meninggalkan meraka semua tiba-tiba…Atau sebaliknya, bila orang-orang yang kita sayangi tersebut meninggalkan kita tiba-tiba..Sudahkah kita membahagiakan mereka..Pikirkanlah, relakah antum meninggalkan mereka atau ditinggalkan dengan keadaan belum berbuat apa-apa dan belum membalas kasih sayang mereka…

    Sering kita lupa akan hal kematian dan seolah-olah begitu yakin bahwa besok kita masih hidup. Padahal kematian telah menunggu kita. Hari demi hari kian mendekat. Ia akan datang sewaktu-waktu tak peduli kepada siapa, kapan, dimana, dan sedang apa kita. Oleh karena itu wahai sahabat. Sudah sepatutnya kita waspada akan kematian. Takutlah pada tiap-tiap kelalaian dan perbuatan dosa sekecil apapun itu karena semua itu akan ada balasannya.

    “ Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan” (QS.Al-Munafiqun: 11)


    Mungkin bagi sahabat yang belum pernah menangani jenazah, sekali-kali bisa mencobanya…Jangan malah takut...Sungguh itu benar-benar dapat menjadi nasihat bagi kita. Memang benar lah Allah menjadikan kematian itu sebagai nasihat bagi hamba-hambaNya. Dan benar lah jika ada sebuah nasihat yang mengatakan,”Berkunjunglah ke Rumah Sakit/Puskesmas, agar mengingatkan kita akan nikmat kesehatan. Dan berziarahlah ke pemakaman, agar mengingatkan kita akan nikmat umur yang masih diberikan”

    Petualangan Idul Fitri ke Sumatera Utara

    -->
    Hmm…Lebaran kali ini ada yang berbeda dari lebaran-lebaran saya biasanya. Kalo biasanya saya mudik ke bandung..bandung juga (padahal kuliah di bandung, itu mah bukan mudik yah?!..he), nah! Kali ini saya sekeluarga mudik ke Medan. Setelah bertahun-tahun saya tidak ke sana. Kalo nggak salah inget, terakhir kali saya ke sana waktu kelas 2 SD. And kalo nggk salah juga tu merupakan pertama kalinya saya ke sana. Hmm…bayangkan…lama banget yah…


    Nggak sedikit yang bingung kalo nanya sama saya, “Syifa! Kamu teh orang apa?”. Terlebih lagi teman-teman di kampus. Yang mereka tau paling bahwa saya adalah orang Jakarta. Secara..saya hidup and besar di Jakarta. Makanya logat saya pun..ya logat orang-orang di Jakarta.



    Jadi gini..sekilas mengenai asal usul saya…

    Ibu saya teh orang Manado sebenernya. Karena kakek saya dari ibu the orang Manado. Cuma, karena beliau udah lama wafat semenjak ibu saya masih sekolah, jadi weh budayanya didominasi oleh nenek yang orang sunda (Tasik) and tinggal di Bandung. Sedangkan ayah saya orang Melayu (Riau). Because, kakaek saya dari ayah saya itu, ya orang Melayu. Makanya, nama asli saya teh seharusnya “Tengku Syifa Rahmawita”. Cuma, nggak ditulis di akte kelahiran. Jadi weh nama yang beredar di masyarakat saat ini cuma “Syifa Rahmawita”..he. (Eh! Tapi pas di tiket boarding pass, nama tengku saya dimasukin sama ayah saya. Saya sempet kaget juga tu...) Nah! Kejadiannya sama seperti yang terjadi pada ibu saya. So, segala sesuatunya didominasi oleh nenek saya yang orang Batak and tinggal di Medan. Jadi, sekarang udah tau kan kalo saya orang apa..he.


    Nah! Sekarang saya udah bisa mulai cerita…


    Hari pertama:

    Saya berangkat dari rumah sekitar jam 9 setelah shalat Ied and salam-salaman sama tetangga-tetangga. Berangkat dari rumah naik mobil pribadi sampai kantornya ayah di Telkom Blok M. Terus, mobilnya ditaro di sana and ditipin deh ke satpam. Nah! nggak jauh dari situ ada pool bus angkutan khusus ke bandara. Naik deh…singkat cerita…saya terbang ke Medan pukul 14.30 setelah mengalami delay satu jam lebih…Masya Allah…Ternyata naik pesawat tu ribet banget yah...Cz, kudu’ ngelewatin 2 pintu pemeriksaan plus satu pintu lagi sebelum masuk pesawat (nyerahin tiket Boarding Pass).



    Sesampainya di Bandara Polonia (Medan), saya langsung ke rumah adiknya ayah di Pasar Merah. Itu nama tempat lohh…kaya nama daerah di Bandung tu kan ada Dago, Setiabudhi, dll. Bukan rumahnya di pasar..hehe. Capeekkkk……..banget. Sampai di sana jam 17.00. Mandi, makan, shalat Maghrib + Isya, tidur deh langsung. Cz, besoknya mau pergi ke kampungnya nenek yang ada di Kisaran and berangkat jam 05.30. Pagi banget kan…Cz, butuh waktu kurang lebih empat jam dari Pasar Merah. Weshhh!! Kayanya lebih lama dari perjalanan Jakarta-Bandung tuh..Jadi inget ilmu dari ust. Tsalis (Darut Tauhid) waktu ngisi ta’lim di kampus tentang tips & seni mudik. Salah satu persiapan yang perlu disiapkan adalah, “mudik dengan niat untuk bersilaturrahim”.



    Hari kedua:

    Seperti yang telah saya katakan sebelumnya, kami sekeluarga berangkat jam 05.30. Kita naik mobil + supir yang udah disewa sama ayah-ibu buat empat hari. Wah! Supirnya dahsyat saudara-saudara!! Namanya teh Tanes. Tapi, dipanggilnya Bang Ginting. Nggak tau tu dapet dari mana…Tau nggak?! Sepanjang perjalanan tu, kita ngebut terus…sampai..sampai tiap ada lobang, gundukan, polisi tidur, dsb dibabat habis…Malah saya and kakak saya kebagian duduk di kursi belakang. Ngalah sama sang adik-adik yang masih kecil-kecil. Kerasa banget jedak jeduknya. Masya Allah…Wuihh!…Mantap kali…dahsYat LuAr Biasa! Tapi, its OK!! Nikmatin aja deh…ya nggak?! Daripada dibuat susah. Kan seru tu jadi berasa lagi ada di lomba balapan. Jago banget nyelap-nyelipnya…Pokoknya keren deh..Selama di perjalanan saya diingatkan kembali, dengan angkutan yang ajaib di Medan. Kaya gambar yang ada di atas itu tu. Becak, tapi pake motor..hehe. Aneh...



    Nah! Pas udah sampai Kisaran nih, kita masih harus melewati rintangan yang tersedia untuk sampai ke rumah nenek yang ada di kampung pedalaman..hehe. Jadi, kita tu masih harus menempuh jalan yang cukup jauh lagi untuk masuk ke sana. And guess what?! Sahabat semua tau pernah liat pertandingan oxford? Yang jalannya berupa tanah basah yang menyerupai lumpur and naik turun. Nah!! Seperti itulah jalan yang saya lalui dalam jarak yang cukup jauh. Kalo bukan orang yang udah handal nyetir, insya Allah susah banget nyampenya. Tapi, Subhanallah wal Hamdulillah..Bang Ginting?! TOP bangetz!! Salut saya…



    Di jalan kaya begitu, dia tetep ngebut loh!! Udah gitu meski jalannya ngepot..ngepot..tapi beliau bisa menjaga keseimbangan mobil. Jadinya, saya bener-bener berasa kaya lagi oxford. MANTAP kan??!!! Kalo tadi berasa kaya lagi balapan biasa, sekarang sesi oxfrodnya…he.



    Tau nggak?! Waktu di kampung itu…Sinyalnya minim banget. Kalo HP nya diem dapet sinyal satu, tapi kalo HP nya goyang dikit sinyalnya langsung menghilang. Jadi, kalo saya mo ngirim SMS tu HP nya harus ditaro biar bener-bener diem. Kalo nggak, SMS saya bakal failed mulu…Malah HP saya lagi bocor batrenya…Masya Allah…gusti…Jadinya saya nggak bisa ngebales SMS dari orang-orang. Hiks..Jadi nggak enak. Maaf yah teman-teman…



    Ternyata dengan kita berkunjung ke daerah pedalaman bisa bikin kita menyadari betapa nikmatnya kita yang selama ini hidup di kota dengan segala fasilitas yang berkecukupan. Alhamdulillah…



    Hari ketiga:

    Dari rumah nenek tersebut, keesokan paginya saya sekeluarga langsung meluncur ke Danau Toba. Kalo nggak salah waktu yang dibutuhin kurang lebih tiga jam. Jauh kan…? Hmm…Sebenernya kita ke sana cuma mau nganterin adik2 jha…kan mereka belum pernah ke sana. Kalo saya ,kakak, and orangtua saya mah udah pernah ke sana.



    Wah! Masya Allah!! Emang karena lagi lebaran juga kayanya…RuAMmeeenyaa!!! So crowded!


    Pulangnya kita muter-muter ngelewatin Bukit Brastagi. Sebenernya ada jalan yang lebih cepet. Tapi, kata ayah and ibu saya iseng ajah jalan-jalan. Cz, pemandangannya emang bagus sih. Kaya di puncak. Tapi ada yang lebih menarik, di daerah sebelum kita masuk kke Brastagi, kita melalui daerah perbukitan yang di sisi-sisi jalannya ada keranya berkeliaran bebas gitu aja. Kalo nggak salah itu merupakan daerah hutan lindung deh. Jadi serasa lagi ada di Taman Safari.



    Nah!! Tau nggak?! Pas kita udah memasuki daerah Brastagi, banyak banget rumah makan. TAaapppiiiiiii….............Makanan yang dijual itu sebagian besar berkodekan B1 and B2. Ada yang tau nggak itu apa?..hehe. Tadinya saya nggak tau. Asyik aja ngebaca tulisan-tulisan di plang rumah makan,”B1 Panggang”, ”Tersedia B1 & B2”. Eh, pas lagi ngobrol-ngobrol, supir saya bilang, “B1 itu guk-guk (pake bahasai itu jha ya..byar enakan) & B2 itu hewan yang kalo di kartun-kartun bunyinya ngoik-ngoik. Wah! Kita semua langsung deh terkejut…Pantes dari tadi banyak tulisan demikian..hahaha.



    Singkat cerita, kita langsung pulangnya ke rumah saudara yang ada di Pasar Merah lagi.



    Hari keempat:

    Kita berangkat jam delapan pagi untuk bersilaturrahim ke rumah saudara. Itu juga jauh-jauh euy...Ini tu rumah saudara yang jauh-jauh apa Sumateranya yang luas banget yah?!..he


    Ada cerita kocak di sini..Berhubung saya and kakak saya nempel berdua terus, saking kompaknya gitu..Udah gitu adik saya yang kecil-kecil juga nempelnya sama saya and kakak saya. Eh! Jadinya, dikira saudara saya, saya itu istrinya kakak saya..Berasa udah punya keluarga bahagia. Whahahahaha…



    Habis itu belanja keperluan deh buat di pesawat pas pulang nanti. Cz, nyewa mobilnya cuma empat hari. Jadi biar sekalian gitu…



    Hari kelima & keenam:

    Di rumah (Pasar Merah) aja. Istirahat, memulihkan kebugaran tubuh..he.



    Hari ketujuh:

    Pagi-paginya ayah & ibu beli Meranti (kue bolu gulung khas Medan) buat oleh-oleh. Berhubung bawaan kita banyak, jadinya belinya nggak bisa banyak-banyak deh. Ya..yang jelas saya bawain khusus buat someone special yang nggak pulang waktu Lebaran and still in the boarding house…..hehe. Hayo jangan pada Su’udzan..wkakakak. Biar yang baca pada tenang, yaudah dyeh saya bilang kalo dia itu akhwat..hehe.



    Habis itu, kita pulang dyeh…Naik pesawat penerbangan 18.25..Sampe-sampe rumah di Jakarta jam 11 kurang gitu. WhA..ngantuk + capek. And besoknya udah harus ke Bandung cz lusanya udah harus kuliah. And yang parahnya lagi ada tugas yang wajib dikumpulin. Kalo nggak, udah diancem bakal dapet nilai max C sama sang dosen. Wha!! Padahal nih ya…hari Jum’at tu saya nggak da kuliah. Tanggung banget kan ya…Jadi, hari Kamis itu…saya masuk cuma untuk ngumpulin tugas…hmm…yaudah mo gimana lagi.



    Udah selesai, kira-kira gitu lah petualangan Idul Fitri saya tahun ini…he

    Tuesday, September 30, 2008

    Ramadhan Ku Tahun Ini Berakhir Sudah

    Masya Allah…Seperti biasa, Ramadhan terasa begitu cepat berlalu. Semoga kita semua termasuk ke dalam orang-orang yang beruntung dalam Ramadhan kali ini. Taqabalallahu minna wa minkum..

    Pagi ini, telah kurasakan kesedihan yang mendalam karena mungkin ini adalah hari terakhir puasaku di bulan Ramadhan. Entah tahun depan apakah aku akan dipertemukan kembali dengannya atau tidak. Who knows? Sudah semestinya kita bermuhasabah apakah di bulan yang penuh barakah ini kita telah melewatinya dengan sebaik-baiknya. Hal ini pun berguna sebagai bahan evaluasi kita dan dapat lebih mematangkan persiapan kita jika kita dipertemukan kembali dengan Ramadhan berikutnya. Sehingga tahun demi tahun kita dapat semakin menyempurnakan amalan kita, and tidak berada pada keadaan ”still dalam kelalaian”. Na’udzubillahi mindzalik..

    Air yang mata mengalir adalah air mata kebahagiaan karena kita telah berhasil melaksanakan salah satu perintah Allah sekaligus menjadi air mata kesedihan karena kita akan berpisah dengan Ramadhan. Berpisah dengan bulan yang memiliki segala keutamaan dan maghfirah.Subhanallah.. Makanya, rugi lah kita yang tidak bisa mencapai kesempurnaan dalam bulan ini. Amat rugilah manusia yang tidak memanfaatkan waktunya dalam kebaikan, sebagaimana firman Allah dalam nasihat Al-Ashr .


    "Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran" (QS. Al-Ashr)

    Suara takbir yang menggemakan pun semakin menggetarkan hati. Merasakan kesyukuran yang luar biasa karena telah diijinkan untuk bertemu dengan Ramadhan dan disampaikan pada hari yang Fitri. Subhanallah wal Hamdulillah Allahu Akbar...rasanya tiada lagi kata yang bisa diungkapkan selain daripada asma-asma-Nya. Rasakanlah kebesaran-Nya dalam tiap asma-Nya, niscaya kita akan merasakan betapa segala kenikmatan yang telah kita dapatkan tidak lah lain hanya karena karunia-Nya semata.


    "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih" (QS. Ibrahim: 7)

    Untuk semua sahabat, saya menyadari bahwa dalam diri saya masih jauh dalam kesempurnaan. Maka, pastilah banyak kekhilafan yang telah saya perbuat. Akhi wa akhwat, saya mohon maaf lahir dan batin yang sedalam-dalamnya atas semua khilaf saya yang pernah terjadi. Janganlah kalian membiarkan hisabku terhalang ketika kelak aku meninggalkan bumi ini tanpa maaf dari kalian.
    TAQABALALLAHU MINNA WA MINKUM ^_^

    Monday, September 29, 2008

    Curahan Hati Ku PadaMu

    Ya Allah…
    HambaMu ini dhaif
    HambaMu ini penuh dengan segala kekhilafan

    Aku tak mampu jika harus merasakan siksaMu yang pedih..
    Aku tak kuasa ya Allah...
    Hanya Engkau lah tempat ku memohon segala pertolongan
    Hanya Engkau ya Rabb...

    Ketika para hambaMu menjauh dari ku karena kesalahan-kesalahan ku,
    Hanya Engkau yang masih mau menerima ku
    Ketika para hambaMu menilai ku hina,
    Hanya Engkau yang senantiasa bersama ku
    Ketika tiada lagi orang di samping ku,
    Maka, hanya ada satu sosok yang selalu ada...
    Yaitu hanya Engkau ya Allah..

    Aku tahu, Segala ujian yang
    Kau berikan pada ku adalah sebagai tarbiyah dariMu
    Engkau berikan pula ujian-ujian itu kepada ku,
    ketika diri ku telah terlalu banyak berlumur dosa
    Yang tidak lain untuk mengingatkan ku kembali akan diriMu
    Dan Engkau jadikan pula ujian tersebut sebagai penghapus dosa-dosa ku
    Subhanallahh..

    Akan tetapi ya Allah..
    Tanpa kekuatan dari Mu
    Apalah artinya diri ku
    Aku tak akan dapat melewati ini semua ya Allah..
    Tanpa NurMu
    Tanpa cintaMu
    Tanpa kasihMu
    Aku tak akan mampu bertahan dari ini semua

    Ya Allah..
    Aku lemah tanpa Mu
    Aku tak berdaya tanpa Mu
    Berikanlah aku senantiasa kekuatan dan kesabaran dalam menjalani tarbiyahMu ya Allah
    Teguhkanlah hati ku dalam agamaMu
    Dan anugerahkanlah kepada ku ingatan yang kuat akan diriMu
    Hingga Kau memerintahkan malaikat untuk mecabut nyawaKu Amin...

    Saturday, August 30, 2008

    Ramadhan Ceria bersama GaMus IM Telkom


    Insya Allah GaMus (Keluarga Muslim) IM Telkon bakal ngadain serangkaian kegiatan menarik dalam menyambut bulan Ramadhan 1429 H, yaitu seperti yang tertera di atas. Adapun secara rincinya: 

    BEDUK 29 Agus 2008 @Masjid Murashalah, komp. Telkom Learning Center, Gegerkalong Hilir
    BUBUR AYAM+TOMAT MATARAM 13-14 Sep 2008 Gedung IM Telkom kampus I, R.3A/R.3B 
    NUZUL QURAN17 Sep 2008 @Masjid Murashalah, komp. Telkom Learning Center, Gegerkalong
    SAIFUL FITRI 15 November 2008 Katumiri, Cimahi
    Alhamdulillah..Acara BEDUK telah berjalan dengan lancar kemarin, meskipun tidak mencapai jumlah peserta yang telah ditargetkan panitia. Mungkin hal tersebut dikarenakan oleh beberapa faktor, diantaranya turun hujan deras yang tiba-tiba. Selain itu, jadwal yang semula telah dibuat panitia hari ini (Sabtu, 30 Agustus 2008) terpaksa harus dimajukan menjadi kemarin (Jum'at, 29 Agustus 2008) berhubung sang ustad (Ust. Solikhin Abu Izuddin, pengarang buku best seller from Zero to Hero) yang harus menghadiri suatu undangan walimahan pada esok hari.

    Hal ini menimbulkan bentrok dengan jadwal kuliah para peserta. Sungguh disayangkan karena materi yang diberikan sungguh menarik dan benar-benar menjadi sebuah perenungan sebelum memasuki bulan suci Ramadhan. Tapi, It's OK...perjuangan akan terus berlanjut...

    Nah! buat kamu-kamu, khususnya mahasiswa Muslim IMT 08'. Insya Allah kita bakal ngadain BUBUR AYAM+TOMAT MATARAM. Dalam acara tersebut kita ngadain MABIT (Malam Bina Iman & Taqwa). Hanya saja di IMT kita punya istilah sendiri, yaitu MABIR (Malam Bina Ruhani). So, buat yang baru-baru mendengar kata itu, mulailah membiasakan diri..hehe. Tentunya acara-acaranya Educative, Religiust, n Entertain. So, rugi Loh kLo nggak dateng. Cz, ada buka puasa bersama and nonton bareng anak yatim + materi yang sangat-sangat bermanfaat.

    Pokoknya jangan lupa daftar and ikuti kegiatannya!! OKay!! Kemudian acara berikutnya ada Nuzul Quran yang diadakan untuk umum. Dalam acar ini GaMus menyediakan seorang pemateri yang akan membahas mengenai Pembedahan Al-Quran. And terakhir ada SAIFUL FITRI. Acara apa sih tu?! Sesuai dengan kepanjangannya, acara ini ditujukan untuk semakin mempererat jalinan silaturahim kita. Ada Outbondnya Loh...Siipp Deh pokoknya... So, Don't Miss It!!....

    Persahabatan

    -->
    Persahabatan...
    Kata itu yang tampaknya belum juga ku mengerti
    Bila terdapat suatu ungkapan yang mengatakan ”sahabat adalah seseorang yang ada di saat kita senang ataupun sedih”
    Itu adalah suatu uangkapan yang klise...
    Kalimat tersebut memang tidak salah
    Namun, tidak sepenuhnya benar
    Sahabat tidak selalu ada di saat kita butuhkan
    Dan sahabat pun tidak selalu memberikan kita kebaikan
    Itu semua karena mereka adalah manusia yang penuh dengan segala kekurangan dan kekhilafan
    Dan mereka pun memiliki berbagai keperluan di bumi ini
    Sama seperti diri kita...
    Mereka bukanlah peri ataupun malaikat yang akan selalu ada di sisi kita
    Oleh karena itu Allah selalu mengirimkan hamba-hamba Nya untuk menemani kehidupan kita
    Hanya saja rasa egois kita terlalu besar dan lebih sering menguasai kita sehingga menghalangi kasih sayang mereka sampai ke relung hati kita
    Sejauh ini...
    Aku dapat menarik sebuah kesimpulan yang kuambil dari sebuah film mengenai persahabatan yang berjudul ”Mengejar Matahari”, yaitu:
    ” Sudah banyak orang yang keluar masuk dalam hidup kita.
    Tapi yang namanya sahabat sejati akan selalu di hati ”
    Mengapa di hati?!
    Karena seorang sahabat sejati akan mampu membuat kita merasa rindu bila berada jauh darinya
    Seorang sahabat sejati akan mampu menghadirkan dirinya dalam pikiran kita setiap saat
    Meskipun kita tak akan pernah memiliki dirinya sepenuhnya
    Meskipun beribu badai telah menerpa
    Namun, hati ini akan tetap terpaut di bawah naungan Nya

    Marhaban Yaa Ramadhan (Persiapan Menyambut Ramadhan)

    Senangnya dua hari lagi kan tiba bulan suci yang selalu dinanti-nanti oleh kita semua. Bulan yang penuh dengan segala kebaikan dan keutamaan. Semoga kita semua dapat bertemu dengannya. Amin..

    Nah! Sekarang, sudah siapkah kita dalam menyambut bulannya?? Ayo, masih ada waktu. Bagi yang belum menentukan target masih ada kesempatan. Jangan sampai kita melewati bulan yang penuh berkah tersebut dengan tanpa makna karena pada saat itu pahala kebaikan benar-benar diobral 10 hingga 700 kali dan sampai dengan yang dikehendaki oleh Allah..Mari kita manfaatkan dengan sebaik mungkin. Waktunya terbatas loh!! Cuma satu bulan..
    Alangkah baiknya dalam bulan Ramadhan nanti kita bisa mencapai:

    • Sukses Puasa, tidak hanya sekedar menahan haus dan lapar, melainkan puasa selayaknya orang yang puasa dengan menahan diri dari segala perbuatan-perbuatan dosa dan sia-sia.
    • Sukses Tilawah, targetkan minimal satu kali khatam baca Al-Quran. Nah! Menurut saya di sini perencanaan menjadi faktor yang penting, khususnya untuk para kaum hawa. Kalo ikhwan sih enak cz nggak ada masa yang namanya menstruasi. Jadi, kalo targetnya khatam baca Al-Qur'an satu kali, bisa dicapai dengan lebih mudah. Karena Al-Qur'an itu ada 30 juz, maka dengan membaca sehari satu juz itu sudah cukup. Biasanya satu juz Al-Qur'an itu sekitar 10 lembar (20 halaman). Jadi, cukup membaca dua lembar tiap ba'da shalat wajib. Saya sarankan sih untuk ikhwan target minimalnya khatam dua kali aja..he. Tadi saya ngebahas ikhwan, sekarang saya ngebahas untuk para akhwat. Kenapa tadi saya bilang bahwa perencanaan untuk poin ini penting? Itu karena waktu kita untuk bisa membaca Al-Qur'an di bulan Ramadhan itu akan lebih sedikit ketimbang ikhwan karena kita bakal ketemu sama si "M". So, kita nggak cukup membaca sehari hanya 10 lembar kalo targetnya mau khatam baca Al-Qur'an minimal sekali. (Tips & Triknya saya bahas di kolom komentar aja ya biar poin ini nggk kepanjangan ^_^)
    • Sukses Shalat Malam, bisa mengerjakan shalat malam setiap hari, termasuk ke dalamnya tarawih berjamaah setiap malam
    • Sukses Bersedekah & Zakatnya
    • Sukses Lailatul Qadarnya, bisa i'tikaf di sepuluh malam terakhir.

    Tentunya semua itu bukan hal yang mudah kita capai tanpa sebuah perencanaan dan persiapan. Ada 4 hal loh yang perlu kita siapkan menjelang datangnya Ramadhan:

    1) ‘Idad Ruhi Imani (Persiapan Ruh Keimanan)
    Bagaimana caranya? Yaitu dengan menghindari diri dari berbuat maksiat dan dzalim, yang termasuk di dalamnya menghindar dari perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat. Mulai sekarang jauhkan mata kita, telinga kita, hati kita, tangan kita, kaki kita, mulut kita dari dari hal-hal yang tidak Allah senangi. Masih pantaskah kita memperbanyak menonton sinetron-sinetron di TV, kemudian terlena dengan lagu-lagu yang tidak mengingatkan kita pada Allah. Ingat! Waktu kita hanya satu bulan. Dan kita pun tidak tahu apakah kita dapat menjumpai kembali bulan Ramadhan yang berikutnya. Perbanyaklah berinteraksi dengan Al-Quran dan qiyamul lail untuk menguatkan ruh keimanan kita. Sebenarnya tahap ini harus sudah disiapkan dari jauh-jauh hari sebelum bulan Ramadhan tiba. Namun, tidak ada salahnya bagi yang akan memulainya. 

    2) ‘Idad Jasadi (Persiapan Fisik)
    Seperti yang kita ketahui, meskipun kita sedang berpuasa, namun kegiatan kita sehari-hari harus tetap berjalan. Oleh karena itu, kita membutuhkan kondisi fisik yang lebih prima. Bila perlu konsumsilah multivitamin untuk menjaga ketahanan tubuh kita. 

    3) ‘Idad Maliyah (Persiapan Harta)
    Khususnya bagi para mahasiswa yang ngekos seperti saya, kita harus sudah punya “Rencana Keuangan” dari sekarang akan kita gunakan untuk apa saja uang yang dikirimkan oleh orangtua kita nanti. Jangan sampai uang tersebut kita habiskan hanya untuk berbuka di tempat-tempat yang mahal dan belanja ini itu yang tidak begitu penting tanpa menyisihkannya untuk bersedekah. Padahal setiap kebaikan di bulan Ramadhan dilipat gandakan menjadi 10 hingga 700 kali lipat, dan ila masya Allah (sampai yang dikehendaki oleh Allah). Subhanallah…betapa sayangnya bila kita tidak memanfaatkan bulan ini sebagai ladang untuk beramal sebagai tabungan kita di akhirat kelak. 

    4) ‘Idad Fikri wal ‘Ilm (Persiapan Intelektual & Keilmuan)
    Yaitu memperbanyak ilmu dan wawasan kita tentang persepsi-persepsi Ramadhan dan shaum yang benar, di antaranya melalui tarhib Ramadhan, ta’lim, dsb.

    Nah! Gimana, Guys?! Sudah mantapkah kita?!
    Ayo semangat!! Tentukan tujuan, persiapkan diri dari sekarang, dan mari kita raih sukses Ramadhan. Insya Allah..


    Inget, Sahabat!! >>> Gagal Merencanakan = Merencanakan Gagal
    Semoga kita dapat termasuk ke dalam golongan orang-orang yang beruntung, yaitu orang-orang yang ketika ditinggalkan oleh Ramadhan, dosa-dosanya telah diampuni oleh Allah sehingga ia layaknya bayi yang baru dilahirkan.

    Monday, August 04, 2008

    Asma'ul Husna yang Mengingatkan Aku Akan Masa-Masa SMA





    Bismiillah..
    Sekedar mengenang masa lalu ajah. Ba’da shalat Magribh tadi, tiba-tiba aja ayah saya menyetel Audiovisual Asma’ul Husna dari ESQ. Saat itu saya dan adik saya sedang berada di ruang makan. Suara yang menggemakan nama-nama Allah tersebut terdengar hingga telinga kami. Terdiam sesaat..dan...Masya Allah!! Ini kan yang selama ini aku cari-cari. Langsung dyeh saya lari menghampiri ayah saya yang saat itu berada di depan layar komputer. Karena, dari sekian banyak yang melantunkan dzikir Asma’ul Husna, saya paling suka yang dari ESQ ini..dahsYaT euy!! And dari sekian banyak and sekian lama, saya belum punya yang dari ESQ ituWw..hehe

    Pertama kali saya mendengarkan lantunan Asma’ul Husna tersebut ketika saya SMA dulu. Jujur saya rindu dengan suasana SMA saya yang luarr biasa. Meskipun sebenarnya sekolah saya itu bukan sekolah Islam alias umum, tapi...subhanallah sekolah tersebut sangat memperhatikan nilai keislaman. Biasanya, tiap pagi murid-murid yang beragama Islam bertadarus bersama di kelas masing-masing kira-kira 10-15 menit. Ya..kurang lebih sih segitu. Wah!! Rindu sekali saya dengan suasana seperti itu.

    Nah!! kalo hari Kamis, jadwalnya beda..dan itu adalah yang paling saya suka, yaitu dzikir Asma’ul Husna. Nah!! Alunan yang dipake tu yang dari ESQ itu..dipasang di Spekaer Room, teruz, keluar dyeh suaranya di speaker yang ada di tiap-tiap kelas..he

    Sambil merenung…dzikir Asma’ul Husna itu tiba-tiba saja mengingatkan saya pada saat saya SMA dulu..khususnya ketika saya kelas XII. Tiba-tiba saja saya merasakan seolah-olah sedang duduk menghayati Asma'ul Husna tersebut di kelas saya. Seakan kembali menjadi murid SMA. Saya teringat akan perjuangan bersama teman-teman dan sahabat saya. Susah senang bersama. Jatuh bangun pun kami jalani. Lelah, letih, sakit, namun begitu indah. Saat itu saya mengalami berbagai cobaan yang luarr biasa. Bila saja diklasifikasikan dalam sebuah cerita, mungkin saat itu adalah salah satu klimaks dalam bagian hidup saya. Namun, begitu banyak ilmu yang saya peroleh dari perjalanan hidup saat itu..dan saya pun selalu yakin bahwa Ia lebih mengetahui dari segala-Nya.

    Thursday, July 10, 2008

    Hidup Bukan Untuk Dimengerti



    Setahun yang lalu saya mengenal sebuah lagu yang dinyanyikan oleh Judika - Indonesian Idol dalam album perdananya. Lagu tersebut berjudul “Bukan Untuk Dimengerti”. Tapi, saya di sini tidak akan membahas mengenai lagu tersebut apalagi promosi. Hanya saja dalam liriknya terdapat kalimat sebuah kalimat yang berbunyi “bukan untuk dimengerti, karena takkan kumengerti”. Menurut saya siyh lirik tersebut kena banget sama makna kehidupan. Kenapa? Hmm..setuju nggak sih klo hidup tuh emang sulit untuk dimengerti. Terlalu banyak misteri and rahasia-rahasia Ilahi di sana yang tak dapat ditembus oleh akal pikiran kita.

    Contohnya aja bagaimana mungkin seseorang yang telah menusuk kita dari belakang, bisa menjadi teman dekat kita? Mengapa ada orang yang intensitas belajarnya lebih rendah dari kita dapat dengan mudah mendapatkan nilai yang lebih tinggi dari kita? Mengapa orang yang beriman bisa mendapatkan musibah yang jauh lebih berat dibandingkan sang ahli maksiat? Bagaimana bisa orang yang telah kita nilai baik dan kita saluti, ternyata malah menilai jelek diri kita dengan membabi buta? Atau ketika kita menilai negatif seseorang, ia justru jauh lebih baik dari apa yang sudah kita pikirkan. Itu semua tidak lain adalah berada di bawah kekuasaan Allah Azza wa Jalla dan Ia memiliki rencana tersendiri atas hamba-hamba Nya. Subhanallah..

    Manusia hanya bisa menerka. Meskipun terkadang terkaan kita itu benar, tapi nggak jarang juga terkaan kita mengenai kehidupan meleset. Mungkin bila itu hal kecil, tidak terlalu menjadi masalah. Tapi, ketika itu mengenai ‘Big Thing‘. Tentunya itu membuat kita tercengang dan bingung. "Koq bisa?!, Bagaimana mungkin?!, Apa yang sebenarnya terjadi?!" dan ekspresi-ekspresi lainnya yang menggambarkan ketidakpercayaan sekaligus bingung mulai bermunculan. Dan kejadian-kejadian yang kita alami tidak akan ada habisnya bila kita terus-menerus memikirkan “koq bisa begini?!” Karena memang akal kita tidak akan mampu menjangkau rencana yang diberikan-Nya kepada kita.

    Sedih, marah, kecewa, senang..Subhanallah..Ia lah dzat yang Maha Kuasa. Hingga kini saya dapat menarik sebuah kesimpulan bahwa adakalanya kejadian dalam hidup ini bukan lah untuk dimengerti (mengerti tentang sebuah alasan). Walau pun demikian, kita tetap dapat menyerap hikmah yang terkandung dan hikmah ini lah yang harus kita temukan dalam setiap kejadian. Dengan hikmah, kemudian kita jalani hidup dengan sebaik-baiknya. Fokus lah pada apa yang telah Allah mudahkan pada kita. Dirimu bukan lah kemarin dan bukan pula esok. Namun, dirimu adalah hari ini. Jadikan segala karunia-Nya sebagai penambah kesyukuran kita kepada Allah dan menjadikan cobaan dari-Nya sebagai batu loncatan untuk menggapai kemuliaan di sisi-Nya.

    Thursday, June 12, 2008

    Hikmah Dibalik Makan Es Durian





    Hari Sabtu minggu kemarin, saya bersama 2 orang teteh-teteh satu kosan bermalam minggu bersama. Sebut saja nama mereka teh A dan teh D. Eits!! Tapi kita bukan ‘triple date’ lowh!! Bisa bahaya itu…hehe. Ya..sebenarnya hati ini agak berat untuk ikut jalan2 bareng mereka. Apalagi k2 teteh-teteh itu, ya..bsa dibilang agak sedikit linglung begitu. Ditambah belum ada tujuan yang pasti. Teruz, hari Seninnya masih UAS euY. Jadi rencananya mau belajar gitu..Tapi, apa boleh buat. Jarang kan kita pergi jalan bareng. Byar bisa lebih solid juga.

    Singkat cerita, ba’da shalat Maghrib kita meluncur ke salah satu pusat keramaian di kota Bandung, yaitu Dago. Berhubung saya yang paling muda, jadi saya tidak terlalu banyak memberi masukan. Karena bingung mau kemana, akhirnya teh A dan teh D tiba-tiba saja membawa kaki saya melangkah ke sebuah kios Es durian. Saya mah nggak tau apa-apa ikut ajah dyeh. Lalu kita beli dyeh. “A’! pesen satu yah! Pake duriannya 3!”. Makan weh bareng2..begitu terasa kebesamaannya. Setelah kita mencicipi beberapa sendok, hmm..subhanallah..duriannya enak pisan. Cuma, sayang rasa air esnya (kuahnya) kurang memuaskan. Tawar gitu dyeh.. Tapi, kalo dipikir-pikir mah..ya..kebayarlah sama rasa duriannya. Nah, saya kaget ketika tiba2 teh A bilang,” Eh, D!! Kayanya ini bukan tempat yang kita cari dyeh!! Soalnya nggak terlalu enak. Duriannya siy enak banget, tapi masa rasa air es nya gitu". Teh D," Iya..Coba SMS teh R gih! Tanyain tempatnya es durian yang enak itu dimana?!". Setelah itu, ternyata memang bukan itu tempat es durian yang kita cari. Dan ternyata mereka bersi keras untuk menemukan tempat yang dimaksud. Lagi-lagi, ikut weh.. So, bis es duriannya abis, jalan weh..nyari tempat es durian yang dimaksud. Ternyata, lumayan jauh euy.. Oh, iya harga es durian yang tadi Rp. 8.000,-.

    Setelah melewati perjalanan yang agak melelahkan..Finaly, kita berhasil menemukan tempat es durian yang dimaksud yang katanya ‘very..very delicious’. Lagi2 pesen 1 porsi untuk rame2..hehe. Nyicip dulu gtu..sekalian ngirit..hehe. Sambil menunggu es durian datang kita melihat2 sekitar dunkz.Ternyata harga es durian disitu Rp. 10.000,-. Padahal duriannya cuma 2 biji. Apa yang terbayang dipikiran kita atas hal tersebut? Wah! Pastinya enak duNkz. Kan ada harga, ada rasa. Belum lagi dengar kabar yang katanya..katanya..es durian di situ eNyak. Duh! Udah nggak sabar niyh..

    Akhirya datang juga!!..(koq kaya nama acara di Trans TV yah?!..). Setelah kita mencicipi es tersebut, wah! Subhanallah..air es nya eNyak..tapi, sayang rasa duriannya sangat..sangat mengecewakan. Apalah artinya air es yang enak kalau duriannya tidak enak. Namanya juga es durian, tentunya durian lah yang jadi tokoh utamanya. Ya kan?!

    Let we see the comparison:
    Es pertama
    -akses jalan yang dekat
    -Rp. 8.000,-
    -3 durian (delicious)

    Es kedua
    -akses jalan yang agak melelahkan
    -Rp.10.000,-
    -2 durian (terrible)

    Tentulah es durian yang perama better than yang kedua. Dari kejadian tersebut, saya jadi teringat akan salah satu firman Allah kepada kita:

    “…Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui” (Qs. Al-Baqarah:216)
    Betapa Allah selalu memberikan yang tebaik untuk hamba-hambanya. Namun, manusia lebinh banyak yang selalu saja mengeluh atas apa yang diberikan oleh Allah SWT. Kita lebih sering terkalahkan oleh nafsu yang tidak pernah merasa puas terhadap sesuatu dan kurang mensyukuri apa yang Allah berikan kepada kita. Bukannya introspeksi dan mensyukuri apa yang telah ada, tapi malah mengeluh, berkeluh kesah, marah, dan sebagainya karena kita tidak mendapatkan apa yang kita inginkan. Dalam kejadian ini, betapa Allah telah memberikan yang terbaik kepada saya dan teman saya (durian yang enak, harga lebih murah, n akses yang mudah dibanding es durian k2). Cuma, tetep weh nggak puas..Masya Allah..

    Selain itu, peristiwa ini membuat saya teringat bahwa apa yang kita lihat and apa yang kita dengar belumlah pasti kebenarannya. So, kita sebagai umat Islam tidak sepatutnya meng-iyakan apa yang dikatakan orang lain tanpa mengetahui kebenarannya. Apalagi begitu dapat pesan langsung begitu saja kita forward ke banyak orang.

    Sesugguhnya tidak ada sesuatu pun di dunia ini yang kebetulan. Karena semuanya sudah diatur oleh dzat yang Maha Agung Allah SWT. Dan Ia selalu memberikan yang terbaik untuk hamba-hamba-Nya. Tugas kita adalah berusaha melewati segalanya penuh dengan keimanan and mengambil hikmah dari tiap-tiap kejadian..

    Semoga kita dapat menjadi hamba-hamba Allah yang senantiasa menjaga hati n mensyukuri segala karunia-karunia-Nya..

    Sunday, May 04, 2008

    Arti Seorang Teman


    Teman adalah hadiah yang diberikan Allah buat kita.
    Seperti halnya hadiah, ada yang bungkusnya bagus dan adayang bungkusnya jelek.
    Yang bungkusnya bagus punya
    wajah rupawan, atau kepribadian yang menarik.
    Yang bungkusnya jelek punya wajah biasa saja, atau
    kepribadian yang biasa saja, atau malah menjengkelkan.
    Seperti halnya hadiah, ada yang isinya bagus dan ada yang isinya jelek.
    Yang isinya bagus punya jiwa yang begitu
    indah sehingga kita terpukau ketika berbagi rasa dengannya,
    ketika kita tahan menghabiskan waktu berjam-jam,
    saling bercerita dan menghibur,
    menangis bersama, dan tertawa bersama.
    Kita mencintai dia dan dia mencintai kita.
    Yang isinya buruk punya jiwa yang terluka.
    Begitu dalam luka-lukanya sehingga jiwanya tidak mampu lagi mencintai,
    justru karena ia tidak merasakan cinta dalam hidupnya.
    Sayangnya yang kita tangkap darinya
    seringkali justru sikap penolakan, dendam,
    kebencian, iri hati, kesombongan, amarah, dll.
    Kita tidak suka dengan jiwa-jiwa semacam ini
    dan mencoba menghindar dari mereka.
    Kita tidak tahu bahwa
    itu semua BUKAN-lah karena mereka pada dasarnya buruk,
    tetapi ketidakmampuan jiwanya memberikan cinta
    karena
    justru ia membutuhkan cinta kita, membutuhkan empati kita,
    kesabaran dan keberanian kita
    untuk mendengarkan luka-luka terdalam yang memasung jiwanya.
    Bagaimana bisa kita mengharapkan seseorang yang
    terluka lututnya berlari bersama kita?
    Bagaimana bisa kita mengajak seseorang yang takut air
    berenang bersama?
    Luka di lututnya dan ketakutan terhadap airlah yang mesti disembuhkan,
    bukan mencaci mereka karena mereka tidak mau berlari atau berenang bersama kita.
    Mereka tidak akan bilang bahwa “lutut” mereka luka
    atau mereka “takut air”,
    mereka akan bilang bahwa mereka tidak suka berlari
    atau mereka akan bilang berenang itu membosankan dll.
    Itulah cara mereka mempertahankan diri.
    Mereka akan bilang:
    “Menari itu tidak menarik”
    “Tidak ada yang cocok denganku”
    “Teman-temanku sudah lulus semua”
    “Aku ini buruk siapa yang bakal tahan denganku”
    “Kisah hidupku membosankan”
    Mereka tidak akan bilang:
    “Aku tidak bisa menari”
    “Aku membutuhkan kamu denganku”
    “Aku kesepian”
    “Aku butuh diterima”
    “Aku ingin didengarkan”
    Mereka semua hadiah buat kita, entah bungkusnya bagus atau jelek,
    entah isinya bagus atau jelek.
    Dan jangan sampai tertipu oleh kemasan.
    Hanya ketika kita bertemu jiwa dengan jiwa,
    kita tahu hadiah sesungguhnya yang sudah
    disiapkanNya untuk kita...

    sejuta kasih untukmu teman, yang menunjukkan diri ini jalan kebenaran..


    dikutip dari bulletin sahabat Quicka