Friday, March 21, 2008

BERAWAL DARI KEMAUAN dan KEYAKINAN






Banyak orang yang menyatakan diri mereka sebagai Muslim. Namun, kebanyakan dari mereka tidak memiliki kemauan dan keteguhan yang cukup untuk berjalan di bawah tuntunan Islam. Terlebih lagi, hanya ada sedikit dari sekian banyak yang mau memperjuangkan Islam. Hmm..Mungkin banyak orang yang mengartikan kata 'berjuang di jalan Allah' dengan sesuatu yang gimanaa gituh. Terkesan ekstrem or berlebihan atau identik dengan peperangan. Sehingga mereka adem ayem wehh..sebodo teing. Padahal kan nggak gituu. Belajar Islam, menerapkan ajara Islam, mengajarkan Islam, itu semua adalah bagian dari 'berjuang di jalan Allah'. Tapi anehnya lagi, kenapa banyak juga mereka yanng mengetahui itu tetep wehh..sebodo teing juga. Sebagian besar dari mereka mungkin lebih sibuk dengan berbagai aktivitas keduniaan mereka, yang menjadikan pengetahuan dan kemampuan mereka untuk Islam menjadi sulit untuk dikembangkan.

Hmm..Apa yang sebenarnya menghalangi kita untuk maju dan berkembang untuk Islam..
Beberapa di antaranya adalah faktor Kemauan and Keyakinan. Seperti apa siy yang menandakan tidak adanya kemauan dan keyakinan dalam diri kita?! Let we see, one by one..

Pertama, mengenai kemauan..Kadang kita menolak sesuatu sebelum kita melakukan sesuatu. Misalnya saja ketika kita sulit memahami suatu pelajaran, kita begitu saja menyerah dan berkata, "Ah! saya mah nggak bisa pelajaran itu..udah Lah!". Atau ketika seseorang diajak untuk mengikuti suatu majelis ilmu..ia berkata, "Wah! saya mah nggak pantes eUY ke sana..", "wah! materinya terlalu berat untuk saya", "belum siap eUY!"..Sebenarnya ungkapan-ungkapan seperti itu lah yang menandakan tidak adanya kemauan. Padahal kalau saja kita punya kemauan untuk memulainya, insya ALLah yang terjadi adalah tidak seperti apa yang telah kita pikirkan sebelumnya (percaya dYeh)..Bahkan insya ALLah, ALLah akan memberi jalan bagi orang-orang yang memiliki kemauan dan kesungguhan di dalam hatinya untuk melakukan perubahan kepada kebaikan.

Nah! Tentunya kita sebagai umat IsLam nih kudu' puNya keMauan untuk mencari iLmu. Jangan mau jadi muslim/ muslimah yang biasa-biasa aja. Jangan mau jadi muslim/ muslimah yang minim ilmunya khususnya mengenai ilmu Al-Quran and As-Sunnah kita.
buT..
JadiLah kita muslim/ muslimah yang tangguh!! Tangguh dalam Menegakkan Panji ALLah, tangguh dalam mencari ilmu, tangguh dalam menjalani kehidupan..

Saya ingat ucapan seorang pembicara dalam sebuah training yang saya ikuti, dalam slide persentasinya tertuliskan kalimat mengenai beberapa pandangan yang salah. Satu di antaranya: "PERUBAHAN HANYA DAPAT TERJADI DALAM JANGKA WAKTU YANG LAMA". I agree with that..why? Karena ketika kita ingin berubah, dan memiliki tekad untuk berubah, saat itu pun kita bisa melakukannya. Contohnya saja, mungkin kita pernah berpisah dengan rekan kita yang bisa dikatakan itu bukan jangka waktu yang lama. Namun, ketika kita bertemu kembali..subhanallah..ia tampil dengan segala perubaha yang ada. Mulai dari tampilan luar sampai kepada tampilan dalamnya..dan karena bingung, kita pun berkata, " Koq Bisa?!!.." Ya iya Lah biSa masa ya iYa donK..Nah! itu lah contohnya..Dan seharusnya itu mendorong kita untuk tambah semangat melakukan perubahan menuju hal kebaikan. Jangan cuma merasa 'SaLuT'.

Kalo emang mau berubah!! Nggak perLu ragu-ragu takut ini lah, takut itu lah..Apalagi cuma gara-gara 'takut temen-temen kita pada aneh ngeliat perubahan kita'..Eitts!! itu mah cuma pikiran kita aja..Mungkin mereka bakal aneh, tapi nggak lama koq..Masa gitu jha takut..gimana kalo ada resiko yang lebih besar lagi?! kaLo itu demi kebaikan, PD aja Guys!! Lagian, lama kelamaan mereka juga akan ngerti privasi kita..

kLo kita punya kemauan untuk memulai sesuatu, Insya Allah yang terjadi tidak seperti pikiran2 yang kita takutkan. Itu semua hanya pikiran negatif kita. Trust it, Guys!!.. Justru Allah akan memberikan jalan bagi hamba-hambanya yang memiliki keteguhan yang kuat untuk menjadi lebih baik.


" Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik " (QS. Al-Ankabut: 69)


" ..kemudian apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh Allah mencintai orang yang bertawakal" (QS. Ali-'Imran: 159)


Yang kedua, Keyakinan..Ini juga kunci utama niyh yang kudu' diperkuat lagi..Khususnya dalam menegakkan Panji Agama ALLah. Sering banget alasan-alasan ini muncul ketika kita tidak bisa menghadiri suatu 'amrin jami', di antaranya "besok ada ujian", "lagi ada tugas banyak niyh", "afwan, nggak sempet"..Rasanya banyak banget yang harus kita selesaikan. Padahal mah nggak, itu perasaan kita doank. And kurang yakin sama pertolongan Allah.

Tau nggk siyh..Kita nggak akan bisa Berjuang di jalan ALLah kalau kita tidak bersungguh-sungguh berusaha "menyempat-nyempatkan" diri kita. Ketika kita lebih menyibukkan diri dengan kesibukan dunia, ALLah akan semakin menyempitkan hati kita sehingga hati kita tidak pernah merasa cukup, selalu merasa kekurangan. So, kita semakin sibuk dengan urusan dunia. Ruhani kita sedikit demi sedikit semakin kekurangan nutrisi. KLo kya gini bakal tambah sulit untuk menolong agama-Nya, kecuali hanya dengan hidayahnya lah kita dapat kembali ke jalan-Nya. Tapi, ketika kita melonggar-longgarkan waktu kita untuk agama-Nya, Allah akan semakin melapangkan dada kita sehingga kita akan terus merasa berkecukupan and tidak merasa dikejar2 oleh urusan dunia yang nggak ada habisnya. Seakan jalan kita memperjuangkan agama-Nya menjadi lapang begitu juga dengan urusan duniawi kita. Karena dalam perjauangan kita, 'Nashrun minallah' akan selalu menyertai kita. Nah! di siniLah peran keyakinan diperlukan..

Sahabat-sahabat sekalian ingat lah firman ALLah yang berbunyi:


" Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu " (QS. Muhammad: 7)


"..Allah pasti akan menolong orang yang menolong (agama) Nya. Sungguh, Allah Maha Kuat Maha Perkasa" (QS. Al-Hajj: 40)

dan sebuah hadits dari Abi Hurairah dari Rasulullah SAW:
"Sesungguhnya Allah berfirman Aku di sisi persangkaan hamba Ku.." (HR. Muslim)


Dari dalil2 tersebut, sudah jelas hanya tinggal keyakinan lah yang kita butuhkan. Tapi bukan berarti juga semua yang kita lakukan tanpa usaha ya..

So, Rumus-y kudu' ada Kemauan, Ikhtiar, Keyakinan, & Do'a..
So, What are yoou witing for?!

Tuesday, March 11, 2008

Bedah Buku " QUANTUM IKHLAS " with GAMUS STMB TELKOM



Oleh: Ust. Abu Ervan
Tanggal: 6 Maret 2008
Tempat: STMB Telkom

Tanggal 6 Maret kemarin Keluarga Muslim (Gamus) STMB Telkom ngadain 3 eVent Akbar. Nah! Salah satu di antaranya tuh “Bedah Buku”. Untuk kesempatan kali ini, buku yang di bedah adalah “QUANTUM IKHLAS” yang merupakan rujukan dari buku “d SECRET” yang udah di filter lah buat kita-kita. Alhamdulillah bedah buku kemarin bermanfaat. Nah! Saya pengen berbagi ni..kali jha bermanfaat buat yang baca. Tapi sebelumnya afwan kalo mungkin informasi yang saya sampaikan kurang memuaskan. Jadi informasi yang saya dapet tu bgini ni…..

Sebelumnya ada sebuah atsar pembuka dalam intisari bedah buku kemarin, yaitu…

Ibnu Qayim berkata:
“ Jangan jadikan anggapan (-) dalam hati kita menjadi pikiran. Bila sudah menjadi pikiran, jangan biarkan sampai menjadi tindakan. Bila sudah menjadi tindakan, jangan sampai menjadi kebiasan”


I. Feel Your Mind with Positive Feeling

Semakin kita mengekang sesuatu, semakin cepat/ mudah hal yang kita kekang tersebut untuk kita lakukan. Sebagai ilustrasi lakuin hal di bawah ini dyeh…

1. 2 tangan saling bergenggaman
2. Luruskan dan tempelkan keduah telunjuk
3. Buat huruf “V” dengan kedua telunjuk, renggangkan

APA YANG TERJADI ??...

Cepat atau lambat kedua telunjuk yang telah kita renggangkan akan kembali menempel. Dan ketika kita berusaha mempertahankan agar kedua telunjuk tidak menempel, maka semakin cepat kedua telunjuk kita menempel. Bener nggak?....

Hal itu menunjukkan bahwa kita nggak bias mengekang diri kita dari sesuatu. Kalo menurut saya siy bener juga. Contohnya, ketika kita mengekang untuk tidak makan ini itu karena mau diet. Mungkin pertama-tama hal ini bisa berjalan mulus. Tp, nggk lama kemudian kita boring dengan pola itu and diri kita bisa secara tiba-tiba memerintahkan untuk makan apa pun. Atau kita bisa liat dari anak2 yang dididik dengan penuh ucapan2 kekangan dari orangtuanya, seperti: tidak boleh pulang malam, jangan membantah orangtua, jangan ini..jangan itu..So, apa yang terjadi..Anak itu malah jadi anak yang suka pulang malem, suka membantah orangtua, n dll.

So, kita kudu’ gmn duonk?!!.....

Guys! Yang bisa/seharusnya kita lakukan adalah memberi perintah (kalimat bersifat positif) kepada kita.

“Don’t Fill Our Mind with Negative Sentence
But, Fill Our Mind with Positive Sentence that is opponent from the Negative Sentence”


Contohnya mengubah kata-kata:
> “Jangan menebang pohon” menjadi “Tanam seribu pohon”
> “Saya tidak boleh gagal” menjadi “Saya harus sukses”
> “Jangan jadi anak nakal” menjadi “Jadilah anak yangn baik”

Karena ketika kita mengisi pikiran dengan suatu kalimat negative, mau tidak mau hal tersebut akan muncul dalam otak kita secara otomatis sehingga akan terus kita pikirkan.

Contohnya:
• Seorang anak kecil ketika dimarahi orang tuanya, orang tuanya mengatakan, “Kamu Jangan jadi anak nakal”. Maka yang akan muncul di benak sang anak adalah “anak nakal”…”anak nakal”….”anak nakal”. Sehingga yang terjadi, anak tersebut malah jadi nakal beneran atau tambah nakal.
• Ketika kita bilang, “Jangan Gagal”. Maka yang terpikirkan dalam otak adalah, “gagal”…bagaimana kalau gagal dan sebagainya yang berhubungan dengan kegagalan. And yang terjadi malah gagal beneran.

Lain bila kita menyatakan, “Saya harus sukses”, “Jadilah anak yang baik”, dll. Maka, otak kita akan terus memunculkan kata-kata tersebut. Sehingga kita terus berusaha mengejarnya/ mencapainya.

II. Kembangkanlah Apa yang Menjadi Kelebihanmu…

“Don’t Focus in Your Weakness”
Tapi, kembangkanlah apa yang menjadi kelebihan kita

Contoh:
Nilai bhs. Inggris di rapor 5 and matematika 9
Lalu dimasukkan ke tempat les bhs. Inggris ini itu, terus-menerus di jejer (di porsir)
Maka yang bias terjadi adalah…
Mungkin bhs. Inggris di rapor semester naik menjadi 7
Tapi, metematika yang tadinya 9, juga jadi 7
(coba berhenti berpikir sejenak, bener nggk siyh..)
Berhubung saya pernah kya gtu..So, I agree with that statement..

Teruz kudu’ gmn duonk?!!...
Jadi,ternyata yang seharusnya kita lakuin tu mengembangkan apa yang kita bisa. Dengan begitu bisa secara otomatis nilai kita yang bagus akan membawa ke pelajaran2 yang lain. Karena apa?! Karena semangat kita dan kenyamanan kita terhadap pelajaran yang kita bisa akan membawa emosi kita terhadap pelajaran yang kita kurang kurang. Tapi, kalo kita focus sama pelajaran yang kita kurang bisa terus…yang ada malah bikin kita nggk nyaman n tu mempengaruhi emosi kita ke pelajaran yang lain. Alhasil nilai2 yang tadinya bagus malah turun..(tu dari segi psikologi Lowh..)

Tapi, pernyataan ini bukan berarti menyuruh kita untuk pasrah gitu aja Lowh..Maksudnya kita juga di suruh berusaha, tapi nggak perlu berlebihan. Di jejer sampe bikin diri sendiri jadi nggak nyaman.

III. Tindakan Dapat Mempengaruhi Emosi

Percaya nggak dengan pernyataan itu…
Ternyata bener juga Lowh..soalnya saya ni orangnya suka menyendiri and suka melakukan hal-hal ajaib…(lowh..apa tu..)

Jadi, contoh yang diberikan oleh sang narasumber tu:
• Kita bisa sedih dengan sendirinya hanya dengan melakukan kegiatan “diam & merengut”
• Kita bisa bersemangat seketika ketika melakukan tindakan seolah-olah sedang berterima kasih kepada audience yang memberi applause kepada kita.

IV. Dalam Diri Kita Terdapat Dualisme

GAGAL Vs SUKSES
So, We Must FighT That!!...
Mungkin cuma sgitu informasi yang bisa saya tulis di sini. Afwan kalo terdapat kekurangan.

Sunday, March 02, 2008

Wa La TaqarabuzZina..



Hmm..di jaman sekarang rasanya sudah semakin banyak sekali terjadi pelanggaran-pelanggaran agama, dalam tema kali ini saya lagi pengen bahas mengenai pergaulan antara ikhwan and akhwat niyh..Cz ironisnya, saat ini sudah semakin banyak sepasang Ikhwan dan Akhwat yang memiliki kududukan dalam organisasi Islam melakukan hal-hal yang kurang syar’i, baik itu secara sadar ataupun tidak. Mulai dari yang kurang menjaga hijab, bahkan sampai ada yang benar-benar melakukan hal yang sangat..sangat tidak syar’i (p*****n). Atau ada juga yang sering terlihat berjalan berduaan, bahkan teman-teman dekatnya pun sudah tahu bahwa ’there something between them”. Hanya saja mereka tidak memakai label ’jadian’ and berselimut pada label ’ukhuwah’. Bilangnya siyh sudah berkomitmen...Tapi, apa gitu caranya. Ayo kita gunakan akal kita untuk berpikir sejenak. Atau ada juga yang memang jarang atau tidak pernah terlihat berduaan. Tapi, SMS jalan terus.. Nah! Ini ni yang kudu’ dilurusin.

Sesungguhnya semua perbuatan-perbuatan yang disebutin di atas termasuk dalam hal-hal yang mendekati zina. Ingatlah firman Allah yang berbunyi: ” Wa La TaqarobuzZina..”. Yang artinya: ” Janganlah kamu sekalian mendekati pada zina ”. Ironisnya ada beberapa plesetan aliaz penyepelean dari firman-firman Allah mengenai bab ini. Nggak sedikit yang menganggap nggak pa-pa sentuhan sama yang bukan muhrimnya, nggak pa-pa boncengan (tanpa da hal darurat), dll yang penting bukan zina. Masya ALLah!!... Atau da yang berpendapat juga, nggak pa-pa sentuhan dengan yang bukan muhrim cz sama-sama nggak da rasa. Dari begitu banyak kejadian, tentunya ada faktor-faktor yang menyebabkan ini terjadi. Nah! Apa siyh yang bisa buat kita kaya’ gitu?!

Pertama, terkalahkannya kita oleh hawa nafsu. Ini menjadi faktor utama yang memacu diri kita untuk melakukan peyimpangan/ pelanggaran. Nafsu ingin memiliki, nafsu ingin mendapatkan kasih sayang dari lawan jenis, atau nafsu ingin mengikuti trend (biar gaul gtu ceritanya..). Dan ini merupakan hal yang sulit untuk dilawan. Oleh karena itu terdapat sebuah ungkapan, ”yang menjadi musuh terbesar kita adalah diri kita sendiri”. Dan yang membuat diri kita sebagai musuh terbesar adalah karena adanya nafsu di dalam diri kita. Karena nafsu, seseorang tak lagi dapat berpikir matang. Karena nafsu, terjadi perpecahan di mana-mana. Karena nafsu, membuat kita tak tau lagi mana yang hak dan mana yang bathil. Dan karena nafsu pula lah yang membuat sepasang kekasih melakukan perbuatan dosa besar (zina). Na’udzubillahi mindzalik..Ingatlah sahabat, beberapa sabda Rasulullah SAW, diantaranya:

“Orang yang pandai itu adalah orang yang dapat menundukkan nafsunya dan berbuat untuk kehidupan setelah mati. Sedangkan orang yang lemah adalah orang yang memperturutkan nafsunya dan mengharap dari Allah agar angan-angannya terwujud” (HR Imam At-Tirmidzy, Imam Ahmad, Imam Al-Hakim dan Imam Ibnu Majah)

”Pemusnah agama itu ada tiga. (yaitu) Rasa bangga terhadap diri sendiri (ujub), sifat bakhil (kikir) yang dituruti, dan hawa nafsu yang diikuti” (HR Al-Askari dari Ibu Abbas secara marfu').


Pikirkan dan pikirkanlah sahabat..Apakah nafsu ataukah kemuliaan di sisiNya yang lebih berarti. Apakah bila kita megikuti nafsu dapat menghindarkan kita dari siksa api neraka bila kita tiba-tiba saja mati ketika sedang mengikuti nafsu tersebut. Misalnya, ketika kita sedang berjalan berduaan dengan sang do’i. Truz, tiba-tiba jha kita kecelakaan yang kemudian membuat kita meninggal dunia. kLo udah kaya gitu, meninggal dalam keadaan sedang melakukan pelanggaran and termasuk ’su’ul khotimah’. Na’udzubillahi mindzalik. So, jangan sampai kita terperosok di dalam hawa nasfu kita. Ingatlah bahwa kematian itu datangnya sewaktu-waktu. Sesungguhnya, ketika kita telah diperbudak oleh hawa nafsu, syetan sedang berpesta pora merayakan keberhasilannya untuk menjerumuskan kita ke dalam perbuatan dosa.. Salah satu tips agar bisa mengalahkan nafsu kita, yaitu senantiasa menambah kefahaman kita terhadap agama dan selalu memikirkan tiap perbuatan yang kita lakukan. Apakah lebih banyak mendatangkan kefadhlalahan atau kemudhlaratan.

Kedua, kurangnya kefahaman agama. Seperti pembahasan pada poin satu bahwa salah satu tips agar bisa mengalahkan nafsu kita, yaitu dengan menambah kefahaman agama kita. Siapa siyh yang nggak ingin mendapatkan kasih sayang yang lebih? Khususnya dari lawan jenis kita dan bermanja-manjaan. Bila tidak ada aturan yang melaraang kita untuk membatasi pergaulan kita, tentunya kita semua ingin. Namun, Islam melarang itu sebelum kita menjadi yang halal bagi seorang yang bukan muhrim kita..And hanya dengan kefahaman ilmu agama lah kita dapat menangguhkan keinginan kita itu. Karena, kefahaman kita yang membuat kita tahu seberapa banyak kemudhlaratan yang ada pada tiap-tiap perbuatan yang kita lakukan, apa yang Allah perintahkan kepada kita, dan apa yang Allah larang kepada kita, serta balasan apa yang akan kita dapat di akhirat nanti dari perbuatan-perbuatan kita.

Islam melarang kita untuk bersentuhan antara dua orang yang bukan muhrimnya. Padahal sekiranya diperbolehkan, dengan sedikit sentuhan tidak akan menimbulkan fitnah. Namun, kenapa kita dilarang?..Karena dengan sedikit saja sentuhan dari wanita dapat membangunkan syahwat seorang ikhwan. Apalagi dengan bersepi-sepian dan pacaran, yang mana syetan menjadi orang ketiga di antara mereka. Banyak fitnah yang bisa ditimbulin. Teruz, hal tersebut akan semakin mendekatkan kita pada perbuatan dosa yang lebih besar.

Maka, dalam poin ini, kita sebagai umat Islam hendaklah semangat dalam mencari ilmu. Ingatlah beberapa sabda Nabi:

”thalabul ’ilmi fariidhlatun ’ala kulli muslimin”
Adapun mencari ilmu itu wajib atas tiap-tiap orang muslim (Ibnu Majah:224)

”man khoroja fiithalabil ’ilmi fahua fiisabiilillahi hatta yarji’i”
Barang siapa yang keluar dalam mencari ilmu, maka mereka berada di dalam jalannya Allah sehingga kembali dia” (Tirmidzi:2785)

Ayo kita semangat meningkatkan kefahaman kita!..Jangan mau hidup hanya sebagai muslim/muslimah yang biasa-biasa saja. Membiarkan diri kita pada keadaan jahiliyah aliaz stupid.

Ketiga, kurang mutawari’ (hati-hati) terhadap suatu perbuatan. Adapun yang dimaksud kurang mutawari’ di sini adalah mereka secara tidak sadar bahwa mereka telah melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Sebagai contoh, ketika seorang ikhwan dan seorang akhwat berjalan berduaan atau asik SMS-SMSan. Mungkin karena saking asiknya, mereka tidak sadar bahwa perbuatan mereka dapat dikategorikan sebagai khalwat (bersepi-sepian). Apakah SMS termasuk khalwat?! Jawabannya adalah..Ya. Sebagian para ulama’ berpendapat bahwa SMS/ surat-suratan termasuk ke dalam khalwat. Mengapa..karena ketika seorang ikhwan dan akhwat berSMSan atau surat-menyurat hanya terdapat dua pihak saja, yaitu si ikhwan dan si akhwat. Terus muncul dyeh pihak ketiga...Kalo udah muncul si pihak ketiga itu, dari hal yang syar’i pun bisa berubah haluan menjadi pelanggaran. So, kita kudu’ hati-hati ya..^_^

Keempat, sikap yang terlalu menyepelekan dosa-dosa kecil..Nah!! ini ni yang banyak banget terjadi. Pernah denger nggak cerita mengenai seorang rojul pada jaman dulu..

Kurang lebih singkat ceritanya: Ada seorang rojul (laki-laki) yang tampan sehingga banyak perempuan yang tertarik kepadanya. Sayangnya ia adalah seorang yang paham agamanya sehingga para wanita tidak bisa merayunya. Hingga pada suatu hari ia dijebak. Ia diundang ke rumah seorang wanita pelacur. Ia pun datang. Namun, ketika ia sudah masuk ke rumah tersebut.. Wanita itu mengunci rumahnya sehingga hanya ada mereka di tambah seorang anak kecil yang merupakan anak si wanita (kLo G saLah). Lalu si wanita mengajak rojul tersebut untuk berzina dengannya. Tentunya Sang rojul menolak donk..Nah karena tu rojul menolak, maka wanita tersebut mengancam sang rojul. Ia memberikan ”3 pilihan”:
Pilihan 1: arak
Pilihan 2: berzina dengan wanita tersebut
Pilihan 3: golok untuk membunuh wanita tersebut.

Lalu sang rojul tadi berpikir, dari ketiga larangan Allah tersebut, yang paling kecil dosanya adalah minum arak dibandingkan harus berzina atau pun membunuh (sedikit aja koq). Lalu ia pun meminum arak tersebut. Lalu si wanita memaksa agar ia menambah minumnya. Lagi-Lagi berpikir..”udahlah, sedikit lagi ini koq”. Setelah ia meminum lagi arak yang disodorkan. Sang wanita pun memaksa kembali agar ia menambah araknya. Terus begitulah..hingga sang rojul pun menjadi mabok. Lalu karena mabok, maka ia pun berzina dengan wanita tersebut. Lalu setelah selesai berzina, ia takut sang wanita menyebarkan apa yang telah ia lakukan pada hari itu. Maka, ia membunuh wanita tersebut dengan golok yang ada. Dan karena ia takut ketika anak kecil yang ada di rumahnya kelak ketika besar nanti akan membalas dendam kepadanya, maka ia pun membunuh anak tersebut.

Nah..cerita tersebut dapat menjadi inspirasi kita sebagai perumpamaan bila kita doyan menyepelekan dosa. Dalam hal ini, yang sering terjadi adalah penyepelean mengenai hijab. Seringkali ikhwan and akhwat dengan tenangnya berbicara dengan jarak yang begitu dekat. Atau asik-asikan bercanda sampai tabok-tabokan..Biasanya penyepelean ini berlandaskan pada reason: ” kan aku sama dy nggak da rasa, jadi nggak papa ”. Alasan nggak papa di sini muncul dari: karena sama-sama tidak ada rasa, jadi nggak bakal numbuhin syahwat. Eits!! Kita kudu’ inget niyh..Meskipun di antara dua orang yang bukan mahrom sama-sama nggak ada rasa, tapi kita kudu’ jaga hijab aliaz jarak/batas. Jelas-jelas udah ada dalilnya. Sesungguhnya ungkapan "sentuhan dengan yang bukan mahrom tu nggak pa pa kLo nggk da rasa" yang sering muncul merupakan bentuk menyepelekan dari dalil yang sudah ada. Wahai sahabat, dalam pergaulan antara lawan jenis non-mahrom, Islam udah punya aturan sendiri. So, pakailah aturan tersebut..Jangan dikurangi atau ditambahin sendiri..
Ingat Lowh da beberapa kriteria yang bisa membuat suatu dosa kecil menjadi besar, diantaranya:
  1. Dilakukan secara ters-menerus, cz terlalu menyepelekan. Akhirnya, hati jadi nggak sensitif lagi sama dosa. Udah dyeh..
  2. Dilakukan secara terang-terangan. Karena udang keenakan, enjoy aja sama perbuatan dosa. So, jadi berasa nggak punya salah pas ngelakuin tu perbuatan dosa.
  3. Menyepelekan bahwa Allah selalu memantau kita dari layar monitor yang super canggih.
Semoga kita semua bisa saling mengingatkan ya.. ^_^ And dapat menjadi orang yang selamat menyelamatkan.

Mengharap Seorang Teman Sejati

Ya Allah..
Dalam do’a ku..
Aku memohon kepadamu
Berikan lah aku seorang teman sejati
Seorang teman, seorang sahabat..
Untuk mendampingiku, menemani perjuanganku
Yang mencintaiku hanya karena-Mu
Yang mengingatkanku di saat aku salah
Dan ia akan memberiku semangat
Di kala aku mmengalami kefuturan
Kemudian kami berjuang bersama-sama
Menegakkan agama-Mu di bumi ini
Hingga engkau mempertemukan kami kembali
Di taman Surgamu..

Mengapa Ukhti Bersedih

Hey Ukhti!
Mengapa kau terlihat muram
Begitu berat kah bebanmu
Hingga membuat cahayamu padam

Apakah kau pikir
Allah telah berbuat tidak adil kepadamu
Apakah kau pikir
Allah tidak menyayangimu

Hey Ukhti!..
Sadarlah..
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
Sesungguhnya Ia tidak ingin kau terperosok ke dalam jurang kenikmatan
Yang dapat membuatmu lupa kepada-Nya
Sesungguhnya Ia ingin agar kau lebih dekat dengan-Nya
Apakah kau ingin mendapatkan azab-Nya

Hey Ukhti!
Bersemangatlah..
Tersenyumlah..
Pancarkan cahayamu dengan senyum ketabahan dari wajahmu
Allah sedang mengujimu

Sesungguhnya Ia sedang mengukir dirimu
Menjadikan dirimu sesosok muslimah yang utuh
Dengan pahatan-pahatan-Nya

Sakit memang..
Tapi engkau akan mendapatkan keindahan dirimu
Bila kau mau bersabar

Seberkas Sinar Kehidupan

Lakukanlah yang terbaik dalam hari-harimu..
Karena tidak ada seorangn pun yang mengetahui
Apakah cita-citamu akan benar-benar tercapai
Dikarenakan usiamu yang ternyata tidaklah mampu
Untuk mencapainya..

Bila itu terjadi..
Apa yang dapat kau persembahkan
Untuk orang-orang yang berjasa dalam hidupmu
Dan yakin kah bahwa tabungan amalanmu
Telah cukup untuk menghindarkan dirimu dari siksa neraka?!

Ya Allah..
Berikanlah aku kekuatan
Agar aku dapat tetap istiqomah di jalan-Mu