Monday, December 23, 2013

Hari Gini Introspeksi Diri??

Halloooo, Sahabat!! I'm back niihh..
Hihhiii..kalo blog ini jadi buku mungkin udah berdebu tebel terus kertasnya kuning-kuning gitu kali yah. Secara udah lama nggak pernah kesentuh. Semoga mulai sekarang saya bisa produktif lagi rutin bikin tulisan yang semoga bisa bermanfaat.

Kali ini saya mau nulis tentang introspeksi diri. Berdasarkan kisah nyata..hehe

Sahabat, pernah nggak sih denger kata-kata kayak gini:
Daripada pake jilbab tapi aurat masih kemana-mana (baju pendek/ ketat/ terlihat lekukan aerodinamis/ transparan/ dll) mending gw nggk pake jilbab tapi bajunya tertutup rapih.
Daripada sering ngaji tapi nggak paham (tetep sering melanggar syar'i), tetep pacaran juga, nggak amanah, dll..mending gw jarang ngaji tapi nggak ngelanggar.
Daripada rajin shalat tapi kelakuannya kayak orang nggak tau agama, mending gw jarang shalat tapi kelakuannya baik.
Dsb..

Melihat fenomena tatanan keorganisasian pun begitu, nggak di organisasi kampus, nggak di pemerintahan negara..Kalo ada yang salah dikit pasti sedikit-sedikit nyalahin si pemimpin, sedikit-sedikit nyalahin si anu.

Guys! Yukk atuh kita bersikap dengan lebih bijak lagi. Tau nggak sih, sebenarnya di antara contoh kasus tersebut nggak ada yang mending loh..hehe
Pake jilbab, menuntut ilmu (ngaji), shalat.. itu semua kan kewajiban. Jadi klo kita nggak melakukan kewajiban kita, dimana sisi "mending" nya?  (n_n)

Jika kita melihat kejelekan orang lain, akan mudah bagi kita untuk menjelekkan orang tersebut dan mengatakan bahwa kita lebih baik. Jika kita melihat suatu kekurangan dari sebuah sistem organisasi/kemasyarakatan pun lebih gampang memang kalo nyari kambing hitam. Tapi bisa kah ketika melihat kejelekan orang lain atau pun suatu kekurangan, kita langsung berintrospeksi diri sendiri?

Misal: Saya udah pake jilbab nih, gimana ya jilbab saya, kelakukan saya gimana? Atau..orang itu udah pake jilbab walau pun pakaiannya nggak memenuhi syarat menutup aurat, tapi saya malah masih belum juga pake jilbab. Orang itu rajin ngaji walau tetep aja pacaran, lahh saya meski nggak pacaran tapi nggak pernah ngaji. 

Sedikit share tentang perjalanan saya sewaktu berada di LDK Gamus. Mulai dari seorang newbie..banyak pertanyaan-pertanyaan juga kekecewaan yang muncul karena kondisi yang terjadi tidak sesuai dengan harapan. Sebagian orang banyak yang menarik diri karena kekecewaannya, tapi saya meilih untuk tetap bertahan. 

Tahun demi tahun jenjang keanggotaan pun semakin ada di tingkat yang lebih tinggi. Satu demi satu pertanyaan-pertanyaan saya mulai terjawab hingga akhirnya saya diamanahkan untuk berada di jenjang tertinggi bersama empat orang sahabat saya. Dengan posisi ini, tentu bukan main-main dan kami pun berusaha sekuat jiwa & raga kami untuk memberikan yang terbaik. Walau begitu, tetap saja ada kekurangan (meski tetap ada juga kelebihan dari kepengurusan kami). 

Tidak sedikit pihak yang kecewa dan menyalahkan kami. Dari semua itu telah menjawab segala pertanyaan dan juga kekecewaan yang pernah saya dapat. Sekeras apapun kita berusaha, kesempurnaan itu tidak akan pernah kita capai sebagai seorang manusia. And you know what? Dari renungan yang saya lakukan dan melalui proses eliminasi, ternyata orang-orang yang mengerti/paham serta memiliki kontribusi banyak untuk terjun langsung justru mereka tidak berfokus pada menyalahkan pihak lain, melainkan pada instrospeksi diri dan upaya improvement.

So,
Kenapa nggak sedikit-sedikit introspeksi diri??
Sedikit-sedikit perbaiki diri??

Wahh..ini kenapa jadi cerita tentang masa-masa di LDK yah?? Yah, anggep aja intermezzo ya..hehe. Semoga bermanfaat.

#Hanya berbagi pendapat sambil koreksi diri sendiri#


Baca juga: Wahai Perempuan! Kunci VMJ Itu Ada Pada Mu.. ; Kau Terlalu Sombong!!