Monday, December 28, 2009

Bingkai Kehidupan by ShouHar


Mengarungi samudera kehidupan
Kita ibarat para pengembara
Hidup ini adalah perjuangan
Tiada masa tuk berpangku tangan

Setiap tetes peluh dan darah
Tak akan sirna ditelan masa
Segores luka di jalan Allah
kan menjadi saksi pengorbanan

Reff :
Allahu ghaayatunaa
Ar-Rasuulu qudwatunaa
Al-Qur'aanu dusturunaa
Al-Jihadu sabiiluna
Al-Mautu fii sabilillah
Asma' amaanina

Allah adalah tujuan kami
Rasulullah teladan kami
Al Qur'an pedoman hidup kami
Jihad adalah jalan juang kami
Mati di jalan Allah adalah cita-cita kami tertinggi

Sunday, December 27, 2009

Toksid Sebagai Sumber Penyakit

Secara fitrah tubuh manusia punya kekuatan yang mampu menjaga kesehatan dirinya. Namun, mekanisme ini nggak akan berfungsi apabila tubuh dipenuhi dengan banyak toksid (racun). Kondisi ini semakin parah jika toksid tersebut nggak dikeluarkan dengan sempurna, di sisi lain tubuh jadi tidak mendapatkan zat makanan yang cukup karena terhalang oleh toksid tersebut. Penumpukan toksid dalam tubuh mengakibatkan menurunnya kekebalan tubuh (imunitas). Kondisi ini menyebabkan berbagai penyakit mudah menyerang dan penyakit yang sudah ada sulit disembuhkan.

Tanda-tanda penumpukan toksid di tubuh seseorang adalah mudah letih, mengantuk, sembelit, darah tinggi, serangan jantung, sakit pada persendian, gelisah, bimbang, cepat marah, gagal ginjal, dll. Banyaknya toksid juga menyebabkan rendahnya tingkat kesuburan, kemerosotan IQ, dan tekanan mental (depresi). Tanpa disadari setiap hari tubuh kita kemasukan toksid (racun), baik yang dilakukan secara sengaja (seperti makanan) maupun tidak (udara,air, dll). Faktor yang menyebabkan toksemia (masuknya toksid dalam tubuh kita) antara lain:

  1. Pencemaran Udara. Udara kotor yang mengandung karbon dioksida (CO2) merupakan toksid (racun) yang sangat berbahaya bagi tubuh kita. Pencemaran udara ini terjadi setiap hari dan hampir di setiap tempat terutama daerah perkotaan, dari pabrik, asap kendaraan, asap rokok, pembuangan sisa toksid CFC, dsb.
  2. Pencemaran Air. Pencemaran air dapat terjadi akibat sisa-sisa zat kimia beracun, pestisida, dll.
  3. Makanan Siap Saji (Fast food). Sebagian besar makanan siap saji dipenuhi oleh zat kimia berbahaya seperti bahan pengawet, zat pewarna, penyedap, perasa tiruan, dsb.
  4. Hasil-Hasil Pertanian yang Beracun. Budidaya hasil-hasil pertanian yang menggunakan obat-obat kimia seperti pestisida, insektisida, herbisida, atau pupuk buatan lainnya banyak mengandung toksid. Zat-zat kimia yang terkandung dalam hasil pertanian tersebut belum sepenuhnya hilang meskipun sudah dicuci. Cara sederhana untuk menghilangkannya, rendam lah sebentar sayuran dalam air garam dan gosok-gosok perlahan.
  5. Kebiasaan Buruk. Banyak kebiasaan buruk yang tanpa disadari menimbulkan toksid, seperti merokok, mengabaikan kebersihan diri, kebiasaan makan yang tidak seimbang, dan tidur tidak teratur.
  6. Obat-Obat Kimia. Obat-obat kimia yang ada di warung atau apotek mengandung banyak toksid. Ketika kita mengkonsumsi obat-obat tersebut, ada tiga efek yang terjadi buat tubuh kita. Di satu sisi obat-obat tersebut menyembuhkan penyakit, di sisi lain obat tersebut merupakan racun sangat berbahaya bagi tubuh, dan juga merusak beberapa organ/sel-sel lain dalam tubuh. So, kalau bisa sebaiknya mulai lah mengurangi obat-obatan kimia. Lebih baik beralih lah ke herbal. Baca juga link berikut tentang pemberian obat-obatan kimia di negara maju: http://www.kaskus.co.id/thread/52e0862d40cb17974d8b45d7/dokter-negara-maju-pelit-memberikan-obat-ternyata-ini-alasannya/
  7. Tekanan Hidup Tekanan hidup, depresi, dan kurang olahraga mengakibatkan penumpukan toksid dalam tubuh.


Detoksifikasi

Detoksifikasi adalah proses pengeluaran toksid atau racun yang terkumpul dalam tubuh. Proses ini harus dilakukan karena keberadaan toksid dalam tubuh akan menghalangi proses penyembuhan dan penyerapan makanan. Ketika kita menggunakan makanan kita, dsb sebagai obat bagi tubuh kita, itu semua tidak akan memberi banyak manfaat jika di dalam tubuh terdapat banyak toksid. Oleh karena itu, semua toksid tersebut harus dikeluarkan dari tubuh, termasuk toksid yang timbul dari konsumsi obat-obat kimia. Organ tubuh yang memerlukan detoksifikasi ada 5, yaitu: hati (liver), ginjal (kidney), darah (blood), usus (colon), dan limfa (lymphotic).

Proses detoksifikasi menggunakan tumbuhan atau tanaman herba. Pada mulanya, proses ini belum lah sampai pada penyembuhan penyakit, bahkan akan menimbulkan rasa sakit yang disebut DOC (Direct Of Cure). Sebagaimana membersihkan kotoran yang menempel pada dinding, demikian pula detoksifikasi. Timbulnya rasa sakit bukan lah efek samping, melainkan suatu proses ke arah penyembuhan dan tidak akan berlangsung lama.

Mungkin ketika pertama kali mengkonsumsi madu, habbatussauda, mahkota dewa, rosella, dan jenis herba pengeluar racun lainnya tubuh akan terasa: mual, pusing, diare, muntah, sering buang angin, dsb. Zat-zat pembuangan dari dalam tubuh kita pun mengeluarkan bau yang tidak sedap. Hal ini menunjukkan sedang terjadinya reaksi antara herba tersebut dengan toksid yang ada di dalam tubuh dan kemudian toksid-toksid tersebut segera dikeluarkan. Teruskan konsumsi herbal tersebut, jangan berhenti, cukup dikurangi dosisnya.

Detoksifikasi Usus (Colon). Makanan yang tidak seimbang, kekurangan serat & air, penggunaan antibiotik, adanya tekanan perasaan (depresi) berpotensi menyisakan kotoran yang melekat pada lipatan-lipatan usus kecil dan usus besar. Dalam suatu otopsi, pernah ditemukan kotoran seberat 10-15 kg. Kotoran ini lah yang memicu munculnya penyakit kronis.

Penumpukan toksid pada usus dimulai dari makanan tidak seimbang yang memicu kadar keasaman lambung. Makanan tersebut adalah gula, tepung, fast food. Cairan empedu tidak dapat mencerna makanan tersebut dengan sempurna dan kemudian timbul lah plag pada dinding usus. Plag ini akan menghalangi penyerapan segala obat dan sari makanan sehingga kehilangan fungsinya. Penyumbatan usus dan adanya toksid pada usus ditandai adanya rasa sakit, seperti kepala pusing, lesu, napas bau, sakit persendian, dan gatal-gatal.

Herba yang sering digunakan untuk detoksifikasi usus adalah Herba Tujuh Angin yang terbuat dari mengkudu hutan dan Pelawas yang terbuat dari daun senna.

Wallahu ‘alam bish shawab.
from Buletin Sehat dengan penambahan

Friday, December 25, 2009

GAMUS Harus Lebih Baik

Hmm..mengingat kembali visi ku di awal mula bergabungnya diri ini di GAMUS (Keluarga Muslim) Institut Manajemen Telkom yang kemudian berkelanjutan dalam kepengurusan GAMUS saat ini. Pada mulanya, aku pun tidak menyangka dan tidak pernah terpikirkan dalam benak ku bahwa aku akan menjadi Penguint (Pengurus Inti) Kepengurusan GAMUS saat ini, karena kita semua tahu beratnya suatu amanah itu. Subhanallah.. 

Sebenarnya, tulisan ini sudah dimuat dalam notes FB ku dan web GAMUS di awal kepengurusan ku dan kawan-kawan. Namun, ketika ku baca kembali tulisan ku ini..seolah-olah mengingatkan ku kembali akan cita-cita ku dan kawan-kawan ku yang mungkin sempat sedikit saja terlupakan. Dan aku pun berharap, dengan tulisan ini dapat mengingatkan kembali sahabat-sahabat ku semua akan cita-cita mulia kita yang dahulu pernah kita ikrarkan.

Mengingat suatu pernyataan Sang Mantan Presiden GAMUS di akhir-akhir kepengurusannya, yang menyatakan: "GAMUS akan menjadi BESAR dan HARUS menjadi BESAR". Subhanallah, suatu pernyataan yang begitu menggugah hati ini untuk memperjuangkan agama ini di medan kampus khususnya dan medan luar kampus umumnya yang kemudian dengan sendirinya akan membawa maju GAMUS ke kondisi yang jauh lebih baik.

Namun, seketika..dalam pikiranku terbesit sebuah pernyataan: "GAMUS akan menjadi LEBIH BAIK dan HARUS menjadi LEBIH BAIK". Yah! Itulah kata-kata yang hadir dalam pikiranku saat itu, mengadopsi dari pernyataan Sang Mantan Presiden GAMUS. Memang dari unsur kalimat tidak begitu berbeda. Namun, dalam pengertiannya ada sedikit perbedaan. Mengapa aku tidak memikirkan untuk membesarkan GAMUS

1. Saat itu IM Telkom sedang mengalami yang namanya masa transisi perubahan struktur dan sistem institusi. Hal ini berpengaruh pula pada sistem dan strategi dakwah yang harus dilakukan GAMUS sesuai dengan kebutuhan organisasi saat ini. Sehingga, kita butuh fokus pada strategi baru yang matang and mantab..Kalau menggunakan ilmu manajemennya bisa kita istilahkan sebagai strategi yang efektif dan efisien. Teringat juga pesan Sang mantan Presiden untuk awal mula kepengurusan kami, "Jangan Bengong"..he

2. Untuk menjadi besar, tentunya kita harus menjadi lebih baik dari yang sebelum-sebelumnya. So, itu lah filosofi dari visi ku. GAMUS harus lebih baik. Yupz! Harus Lebih baik..Lebih baik dalam strategi, dalam sistem keorganisasian, dalam membangun hubungan, dalam membangun citra, pembinaan, mencetak kader yang kokoh, serta dalam penyatuan dan pencapaian visi & misi.

Ingat lah sahabat-sahabat ku! Organisasi layaknya sebuah mesin yang di dalamnya terdapat komponen-komponen penggeraknya. Jika salah satu komponen tersebut rusak atau hilang, maka mesin tersebut tidak dapat dinyalakan apalagi berjalan dengan baik. Seperti itu lah organisasi. Meski GAMUS terdiri dari berbagai unsur dan departemen. Tapi, pastikan bahwa kita semua adalah satu kesatuan yang kokoh dan tak kan goyah oleh rintangan.

Sahabat-sahabat ku..ayo kita bangun GAMUS BERSAMA-SAMA dengan segenap kemampuan kita. Ayo kita Jadikan GAMUS menjadi LEBIH BAIK yang kemudian akan membawa GAMUS menjadi BESAR..goreskan prestasi kita hingga membekas dalam sejarah perjuangan kita.. Untuk MEMPERBAIKI, kita tidak harus MERUBAH. Tapi untuk BERUBAH, kita harus MEMPERBAIKI. Pertahankan apa yang telah kita raih dan perbaiki apa yang menjadi kekurangan kita.Amanah ini memang lah berat. Namun, kita dapat membuatnya menjadi ringan bila kita menggunakan wadah keikhlasan dalam hati kita untuk membawanya. Just remember this:


"Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah. Maka Allah akan menolong mu dan meneguhkan kedudukanmu"

SEMANGAT!!
LET'S FASTABIQUL KHAIRAT..
ALLAHU AKBAR..
BERSAMA KITA (Kekeluargaan, Istiqamah, Taqwa, & Aktif) BISA..