Tuesday, November 04, 2008

Lagi-Lagi Aku Diingatkan Oleh Kematian


-->Semalam saya pergi makan malam bersama seorang teteh di kosan. Ceritanya teh kita mau refreshing sebentar (lagi sama-sama stress UTS..hehe). Akhirnya, kita memutuskan untuk makan di KFC. Dengan alasan, tempatnya dekat dengan kosan, tidak banyak dikunjungi orang, and ada lantai duanya. Jadi, kita bisa makan sambil relaksasi menikmati keindahan malam. Subhanallah, nikmatnya…

Namun, dalam kenikmatan tersebut…tiba-tiba saja saya teringat akan sesuatu dalam yang akhir-akhir ini menjadi pikiran saya and membuat saya merasa sedih, hingga pada akhirnya saya memutuskan untuk sharing kepada teteh yang sedang bersama saya itu. Tiga hari yang lalu (hari Jum’at) saya dikejutkan oleh telepon dari ibu saya dengan kabar duka cita kematian ayahanda seorang teman lama saya. Almarhum meninggal tiba-tiba sewaktu tidur malam. Sejenak saya merasa tak percaya dan shock. Yap, memang begitulah ketika kematian datang karena ia selalu datang sewaktu-waktu dan tak terduga. Apalagi dengan kabar kematian yang mendadak seperti itu…

“…maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan” (QS.Al-Jumu’ah: 8)

Yang lebih membuat saya sedih adalah ketika ia mengirimkan SMS balasan (atas ucapan duka cita saya) kepada saya keesokan harinnya. Sambil mengucapkan terima kasih, ia meminta kepada saya untuk didoakan agar ia segera mendapatkan ma’isyah (pekerjaan) untuk membantu ibunda membiayai sekolah adiknya. Ya Allah…hati saya tidak kuat membaca SMS itu…Karena selama ini penghasilan keluarga teman saya itu memang hanya berasal dari penghasilan almarhum. Seandainya saya bisa membantu banyak. Tapi, apa daya..Mungkin saya hanya bisa membantunya dengan kiriman doa untuknya dan keluarganya.

Seketika, suasana makan malam itu menjadi hening bagi saya dan teteh tersebut. Tentunya itu menjadikan nasihat kepada kita yang masih memiliki kedua orang tua. Dan seketika itu pula, kami teringat akan kepergian teman seperjuangan kami satu tahun yang lalu, yang meninggal karena penyakit paru-paru. Pada saat itu, saya dan teteh yang sedang makan bersama saya itu menangani mengkafani almarhumah. Sungguh hal itu benar-benar menjadi suatu nasihat…Betapa tidak berdayanya kita setelah Ia mengambil ruh dari jasad kita nanti. Hanyalah terkulai membeku. Hingga akhirnya satu-persatu orang-orang yang menyayangi kita pun pergi meninggalkan kita di tempat yang gelap, sepi, tak ada siapa pun yang menemani selain amal-amal kita. Sementara itu, malaikat Munkar dan Nakir telah siap dengan cambuknya. Masya Allah…Siapkah kita jika saat itu tiba. Sudahkah siap?! Sudahkah?! Sudahkah cukup amalan kita untuk menemani dan menerangi kita di alam kubur nanti?! Apa yang kita punya sehingga kita bisa lolos akan siksa kubur bila tiba-tiba kematian menjemput kita?

Sudahkah kita memberikan hal terbaik kepada orang tua kita, sahabat, dan orang-orang yang menyayangi kita bila kita harus pergi meninggalkan meraka semua tiba-tiba…Atau sebaliknya, bila orang-orang yang kita sayangi tersebut meninggalkan kita tiba-tiba..Sudahkah kita membahagiakan mereka..Pikirkanlah, relakah antum meninggalkan mereka atau ditinggalkan dengan keadaan belum berbuat apa-apa dan belum membalas kasih sayang mereka…

Sering kita lupa akan hal kematian dan seolah-olah begitu yakin bahwa besok kita masih hidup. Padahal kematian telah menunggu kita. Hari demi hari kian mendekat. Ia akan datang sewaktu-waktu tak peduli kepada siapa, kapan, dimana, dan sedang apa kita. Oleh karena itu wahai sahabat. Sudah sepatutnya kita waspada akan kematian. Takutlah pada tiap-tiap kelalaian dan perbuatan dosa sekecil apapun itu karena semua itu akan ada balasannya.

“ Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan” (QS.Al-Munafiqun: 11)


Mungkin bagi sahabat yang belum pernah menangani jenazah, sekali-kali bisa mencobanya…Jangan malah takut...Sungguh itu benar-benar dapat menjadi nasihat bagi kita. Memang benar lah Allah menjadikan kematian itu sebagai nasihat bagi hamba-hambaNya. Dan benar lah jika ada sebuah nasihat yang mengatakan,”Berkunjunglah ke Rumah Sakit/Puskesmas, agar mengingatkan kita akan nikmat kesehatan. Dan berziarahlah ke pemakaman, agar mengingatkan kita akan nikmat umur yang masih diberikan”

3 comments:

  1. katanya orang yang cerdas adalah orang yang selalu mengingat kematian....sehingga dengan selalu mengingatnya, diharapkan kita bisa mempersiapkan diri menghadap Allah sang Maha Pencipta

    kebunilmu.blogspot.com

    ReplyDelete
  2. Kematian emang ga bisa diduga-duga. Bisa aja saya mati saat ini juga setelah nulis comment ini. Bisa juga besok, bisa juga lusa. Ga ada yg tahu. Yang bisa kita lakukan hanyalah memanfaatkan waktu hidup kita di dunia ini untuk beribadah kepada Allah SWT sebaik-baiknya.
    Makasih, postingan kamu ini membuat saya ingat bahwa umur manusia ini sangat pendek, manusia itu lemah tanpa lindungan Allah SWT.

    ReplyDelete
  3. Yupz!
    orang yang pintar adalah orang yang selalu mengingat kematian (HR.Abu Daud)

    Semoga kita semua dapat menjadi hamba-Nya yang selalu menyiapkan diri kita dengan amalan-amalan ibadah dan kebaikan..

    ReplyDelete