Tuesday, March 11, 2008

Bedah Buku " QUANTUM IKHLAS " with GAMUS STMB TELKOM



Oleh: Ust. Abu Ervan
Tanggal: 6 Maret 2008
Tempat: STMB Telkom

Tanggal 6 Maret kemarin Keluarga Muslim (Gamus) STMB Telkom ngadain 3 eVent Akbar. Nah! Salah satu di antaranya tuh “Bedah Buku”. Untuk kesempatan kali ini, buku yang di bedah adalah “QUANTUM IKHLAS” yang merupakan rujukan dari buku “d SECRET” yang udah di filter lah buat kita-kita. Alhamdulillah bedah buku kemarin bermanfaat. Nah! Saya pengen berbagi ni..kali jha bermanfaat buat yang baca. Tapi sebelumnya afwan kalo mungkin informasi yang saya sampaikan kurang memuaskan. Jadi informasi yang saya dapet tu bgini ni…..

Sebelumnya ada sebuah atsar pembuka dalam intisari bedah buku kemarin, yaitu…

Ibnu Qayim berkata:
“ Jangan jadikan anggapan (-) dalam hati kita menjadi pikiran. Bila sudah menjadi pikiran, jangan biarkan sampai menjadi tindakan. Bila sudah menjadi tindakan, jangan sampai menjadi kebiasan”


I. Feel Your Mind with Positive Feeling

Semakin kita mengekang sesuatu, semakin cepat/ mudah hal yang kita kekang tersebut untuk kita lakukan. Sebagai ilustrasi lakuin hal di bawah ini dyeh…

1. 2 tangan saling bergenggaman
2. Luruskan dan tempelkan keduah telunjuk
3. Buat huruf “V” dengan kedua telunjuk, renggangkan

APA YANG TERJADI ??...

Cepat atau lambat kedua telunjuk yang telah kita renggangkan akan kembali menempel. Dan ketika kita berusaha mempertahankan agar kedua telunjuk tidak menempel, maka semakin cepat kedua telunjuk kita menempel. Bener nggak?....

Hal itu menunjukkan bahwa kita nggak bias mengekang diri kita dari sesuatu. Kalo menurut saya siy bener juga. Contohnya, ketika kita mengekang untuk tidak makan ini itu karena mau diet. Mungkin pertama-tama hal ini bisa berjalan mulus. Tp, nggk lama kemudian kita boring dengan pola itu and diri kita bisa secara tiba-tiba memerintahkan untuk makan apa pun. Atau kita bisa liat dari anak2 yang dididik dengan penuh ucapan2 kekangan dari orangtuanya, seperti: tidak boleh pulang malam, jangan membantah orangtua, jangan ini..jangan itu..So, apa yang terjadi..Anak itu malah jadi anak yang suka pulang malem, suka membantah orangtua, n dll.

So, kita kudu’ gmn duonk?!!.....

Guys! Yang bisa/seharusnya kita lakukan adalah memberi perintah (kalimat bersifat positif) kepada kita.

“Don’t Fill Our Mind with Negative Sentence
But, Fill Our Mind with Positive Sentence that is opponent from the Negative Sentence”


Contohnya mengubah kata-kata:
> “Jangan menebang pohon” menjadi “Tanam seribu pohon”
> “Saya tidak boleh gagal” menjadi “Saya harus sukses”
> “Jangan jadi anak nakal” menjadi “Jadilah anak yangn baik”

Karena ketika kita mengisi pikiran dengan suatu kalimat negative, mau tidak mau hal tersebut akan muncul dalam otak kita secara otomatis sehingga akan terus kita pikirkan.

Contohnya:
• Seorang anak kecil ketika dimarahi orang tuanya, orang tuanya mengatakan, “Kamu Jangan jadi anak nakal”. Maka yang akan muncul di benak sang anak adalah “anak nakal”…”anak nakal”….”anak nakal”. Sehingga yang terjadi, anak tersebut malah jadi nakal beneran atau tambah nakal.
• Ketika kita bilang, “Jangan Gagal”. Maka yang terpikirkan dalam otak adalah, “gagal”…bagaimana kalau gagal dan sebagainya yang berhubungan dengan kegagalan. And yang terjadi malah gagal beneran.

Lain bila kita menyatakan, “Saya harus sukses”, “Jadilah anak yang baik”, dll. Maka, otak kita akan terus memunculkan kata-kata tersebut. Sehingga kita terus berusaha mengejarnya/ mencapainya.

II. Kembangkanlah Apa yang Menjadi Kelebihanmu…

“Don’t Focus in Your Weakness”
Tapi, kembangkanlah apa yang menjadi kelebihan kita

Contoh:
Nilai bhs. Inggris di rapor 5 and matematika 9
Lalu dimasukkan ke tempat les bhs. Inggris ini itu, terus-menerus di jejer (di porsir)
Maka yang bias terjadi adalah…
Mungkin bhs. Inggris di rapor semester naik menjadi 7
Tapi, metematika yang tadinya 9, juga jadi 7
(coba berhenti berpikir sejenak, bener nggk siyh..)
Berhubung saya pernah kya gtu..So, I agree with that statement..

Teruz kudu’ gmn duonk?!!...
Jadi,ternyata yang seharusnya kita lakuin tu mengembangkan apa yang kita bisa. Dengan begitu bisa secara otomatis nilai kita yang bagus akan membawa ke pelajaran2 yang lain. Karena apa?! Karena semangat kita dan kenyamanan kita terhadap pelajaran yang kita bisa akan membawa emosi kita terhadap pelajaran yang kita kurang kurang. Tapi, kalo kita focus sama pelajaran yang kita kurang bisa terus…yang ada malah bikin kita nggk nyaman n tu mempengaruhi emosi kita ke pelajaran yang lain. Alhasil nilai2 yang tadinya bagus malah turun..(tu dari segi psikologi Lowh..)

Tapi, pernyataan ini bukan berarti menyuruh kita untuk pasrah gitu aja Lowh..Maksudnya kita juga di suruh berusaha, tapi nggak perlu berlebihan. Di jejer sampe bikin diri sendiri jadi nggak nyaman.

III. Tindakan Dapat Mempengaruhi Emosi

Percaya nggak dengan pernyataan itu…
Ternyata bener juga Lowh..soalnya saya ni orangnya suka menyendiri and suka melakukan hal-hal ajaib…(lowh..apa tu..)

Jadi, contoh yang diberikan oleh sang narasumber tu:
• Kita bisa sedih dengan sendirinya hanya dengan melakukan kegiatan “diam & merengut”
• Kita bisa bersemangat seketika ketika melakukan tindakan seolah-olah sedang berterima kasih kepada audience yang memberi applause kepada kita.

IV. Dalam Diri Kita Terdapat Dualisme

GAGAL Vs SUKSES
So, We Must FighT That!!...
Mungkin cuma sgitu informasi yang bisa saya tulis di sini. Afwan kalo terdapat kekurangan.

No comments:

Post a Comment