Kemarin saya diingatkan kembali tentang kondisi beberapa
tahun lalu saat masih menginjak bangku perkuliahan. Saya sempat dianugerahi
sebuah peristiwa hebat bersama beberapa rekan seperjuangan.
Saat itu kami marah, buyar, kesal.. So emotional. Namun ada bisikan lembut yang berkata:
" Sabar jernihkan pikiran mu, singkirkan dulu sejenak semua rasa egois mu, berpikir lah, jujur pada hati mu "
" Apakah ini semua salah mereka? "
" Apakah kalian tidak ikut andil dalam peristiwa ini? "
" Menurut mu, memangnya apa yang sampai membuat mereka berbuat demikian?? "
" Apakah ini semua salah mereka? "
" Apakah kalian tidak ikut andil dalam peristiwa ini? "
" Menurut mu, memangnya apa yang sampai membuat mereka berbuat demikian?? "
Perlahan, akhirnya saya pun mengerti dan memahami hikmah dibalik peristiwa tersebut.
Seringkali kita menjadi tak terkontrol saat menghadapi
sesuatu yang amat tidak sesuai dengan harapan dan keinginan kita. Luapan
emosi menguasai akal dan hati kita, hingga sulit rasanya untuk
menemukan kebenaran yang ada. Menganggap diri sendiri lah yang paling
benar, dan tentu menyalahkan orang lain menjadi kegiatan yang
mengasyikkan saat itu.
Banyak faktor dan sisi lain yang mengacaukan akal pikiran dan hati saat amarah menguasai. Bahkan saat kita telah menemukan kesalahan pada diri kita, kita terlalu sombong untuk jujur pada diri sendiri dan mengakuinya. Maka muncul lah alasan serta kalimat-kalimat pembelaan. Akibatnya, hikmah-hikmah yang ada pun tidak dapat diserap dengan baik. Hasilnya.. nihil.. hanya sekedar peristiwa buruk yang menimbulkan banyak luka di hati. No something special. Padahal Allah menyelipkan sesuatu yang istimewa dari tiap kejadian yang Ia berikan, yaitu hikmah dan pembelajaran. Itu dia kenapa di atas saya mengatakan bahwa itu adalah anugerah.
So, be wise.. stay calm.. think clearly.. be honest.. and open your mind.. open your heart..
No comments:
Post a Comment