Thursday, January 02, 2014

Mr. Bad Man & Mr. Good Man


So complicated feelings..
Adakalanya kita memainkan dua peran yang berbeda dalam satu cerita, sehingga kadang kala terjadi pergolakan hebat pada dasar hati nurani dan rasionalitas logika saat harus mengambil sebuah keputusan penting.

Saat itu lah integritas kita memainkan peran diuji. Apakah hanya akan terbawa perasaan atau tetap mengutamakan rasionalitas logika atau justru mencampur aduk keduanya dengan komposisi yang tepat??

Dan saat sebuah keputusan telah ditetapkan akan sebuah tindakan, adakalanya justru harus menyakiti diri kita sendiri dan pihak lain. Sakit memang, tapi itu lah cinta/kasih sayang yang sesungguhnya.

Saat dimana kita berani mengambil risiko untuk menerima kenyataan bahwa orang yang kita sayangi akan merasa tersakiti..
Saat dimana kita berani mengambil risiko untuk dibenci oleh orang yang kita sayangi akibat tindakan yang kita putuskan..
Namun, itu lah yang harus kita lakukan.

Ingat kah saat Ibu kita melarang kita saat sedang bermain-main di tempat berbahaya? Ketika kita bermain-main di dekat kompor, dekat semak berduri, berlari-lari di pinggir jalan, beratraksi di atas meja, bahkan ketika kita sedang asik memegang setangkai bunga yang cantik nan indah namun berduri, ia akan langsung melarang kita dan menjauhkan kita dari hal yang begitu kita senangi tersebut namun sebenarnya berbahaya. 

Dalam hatinya tidak tega melihat kita yang seakan-akan kesenangannya diambil begitu saja olehnya, ia pun harus menerima luapan emosi amarah kita. Tapi ia tetap sabar mengambil peran itu dengan ikhlas karena ia amat menyayangi kita.

Mungkin saat kita masih kecil, kita tidak akan mengerti mengapa ibu kita melarang melakukan sesuatu yang amat kita senangi tersebut. Tapi saat kita mulai besar dan semakin mempelajari lebih banyak hal, baru lah kita bisa mengerti alasan tindakannya tersebut.

Hmm.. dan sekarang, saya pun bingung seolah tidak mengerti kenapa tulisan ini bisa tiba-tiba tercipta? hehe.

Terus apa hubungannya sama judul di atas yahh?? Layaknya dalam sebuah film pasti lah terdapat peran The Good Man dan The Bad Man. Adakalanya seorang aktor memainkan peran sebagai Mr. Good dan adakalanya juga ia harus memainkan peran sebagai Mr. Bad meski peran tersebut tidak sesuai dengan karakteristik pribadinya. Hubungan tulisan ini dengan judul di atas adalah kita diibaratkan seorang aktor film dalam kehidupan. Adakalanya kita dapat memainkan peran sebagai Mr. Good mengikuti keinginan hati nurani dan keinginan kita. Tapi, adakalanya kita harus memainkan peran sebagai Mr. Bad.

Apapun peran yang kita mainkan, jika niat kita adalah untuk kebaikan.. Yakin kan pada diri kita "Everything's gonna be Alright". Biarkan tangan-tangan Allah yang bekerja kemudian..  (n_n)

2 comments:

  1. kalau teteh ga ngerti kenapa tulisan ini bisa tiba2 tercipta. sy malah bisa ngerti kenapa tulisan ini diciptakan.

    Pointnya adalah,
    1. Kenapa kita diwajibkan berprasangka baik kepada siapapapun dan keadaan apapun, karena yang kita tau itu sedikit.

    2. Sebuah kebijakan itu selalu mengandung unsur resiko, termasuk dalam bentuk kebaikan.

    3. Walaupun terkadang umi alpa, kadang juga ia suka marah-marah tapi umi tetap yg terbaik bagi anak2nya, (gitu ya teh?)

    4, yang paling nikmat itu bisa menjadi hamba yang ahli hikmah, jadi apapupun keadaannya yg diminum itu hikmahnya.

    ReplyDelete
  2. Heeii.. kenapa kamu pake nama Anonymous?? n_n

    Iya itu saya bingung karena tiba-tiba tulisan ini jadi gitu aja tanpa proses pemikiran yang panjang. Tiba-tiba jari-jari tangan seolah bergerak dengan sendirinya menyusun rangkaian kata demi kata.

    Alhamdulillah makna tersiratnya udah dirangkum semua..hehe. Nuhun yahh adek ku (^_^)

    ReplyDelete